Embusan Kemewahan di Timur Tengah
LE GEMME YANG KERAP DIASOSIASIKAN SEBAGAI PERHIASAN DAN WEWANGIAN PALING PREMIUM KALI INI MENGAJAK ERICA ARIFIANDA UNTUK MENGUKUHKAN POSISINYA.
Awal bulan April lalu, Bazaar terbang menuju Dubai untuk mengunjungi Bulgari Resort sehubungan dengan perilisan wewangian terbaru dari Bulgari. Resor ini terletak di area Teluk Jumeira, teluk buatan yang sengaja didesain menyerupai bentuk kuda laut dan memiliki jembatan sepanjang 300 meter menuju garis pantai di tengah Dubai. Resor yang baru debut pada bulan Desember 2017 tersebut memang belum sepenuhnya tuntas. Yang sudah dapat ditempati hanyalah area resor disertai Marina and Yacht Club (klub yacht pertama Bulgari). Sedangkan beberapa gedung, seperti mansion dan apartemen, masih dalam proses penyelesaian. Konsep Bulgari Resort Dubai sangat berbeda dengan yang ada di Bali. Idenya mengusung konsep Mediterania dan terasa lebih modern. Beruntung, kamar yang ditempati Bazaar terletak persis menghadap pantai, dan dari kejauhan skyline gedung-gedung tinggi Dubai begitu jelas di mata, dan yang paling mencolok tentu kehadiran Burj Khalifa. Hotel ini juga memiliki butik yang menyajikan seluruh koleksi wewangian Bulgari Le Gemme. Bicara tentang parfum luks ini, Harper’s Bazaar Indonesia menjadi satu-satunya media dari Indonesia yang menjadi saksi mata peluncuran seri terbaru Le Gemme. Mengambil lokasi di Bulgari Yacht Club, seluruh tamu undangan kala itu sudah berkumpul sembari menikmati brunch. Terlihat pula kedatangan Alberto Morillas selaku master perfumer yang didaulat meracik tiga wewangian Le Gemme bertajuk Reali. Lantas, apakah cerita di balik pembuatan parfum ini?
A REGAL TRIO
Tentu Anda sudah paham jika Le Gemme senantiasa sukses menginterpretasikan batu permata berharga menjadi sebuah wewangian mewah. Dalam pembuatan seri trilogi kali ini, kita dibawa ke era Kekaisaran Romawi Timur, masa ketika Kaisar Yustinianus memimpin Konstantinopel bersama sang istri, Ratu Theodora. Pada abad ke-6 Theodora memiliki aura kepemimpinan yang mengagumkan. Ia adalah sosok wanita paling kuat dan memiliki pengaruh besar dalam sejarah Bizantium. Therodora bahkan memiliki dua kunci penting pada tradisi Romawi, yakni keteguhan hati dan ambisi. Pada masanya, ia juga banyak meningkatkan hak-hak kaum wanita. Maka tak heran jika Bulgari begitu memujanya. Berawal dari potret mozaik Theodora di
Ravenna, Italia, sang ratu tampak dibalut gaun berwarna ungu dan mengenakan tiara yang dihiasi dengan tiga bebatuan berharga, yaitu sapphire, emerald, dan ruby. Beranjak dari imajinasi tersebut, lantas Alberto melahirkan tiga buah parfum yang masing-masing memiliki karakter serta cerita berbeda. “Perjalanan kami dimulai dua tahun lalu. Kami pergi ke Roma, menyaksikan secara langsung batu-batu permata yang cantik. Batu permata ini tidak kecil, melainkan sangat besar, indah,” ujar Alberto sambil tertawa ketika ditanya tentang awal pembuatan Le Gemme Reali. Alberto lalu terinspirasi oleh proses Bulgari memotong dan memoles batu safir, emerald, dan ruby. Begitu terasa emosi yang kuat, layaknya sebuah sajak puisi. Belum lagi ekspresi warna mereka yang begitu intens, berani, serta modern, sehingga membawa Bulgari untuk hidup sebagai jeweler. Akhirnya tercetus tiga wewangian dari seri Reali, yang masing-masing diberi tajuk Nylaia (batu safir), Veridia (batu emerald), dan Rubinia (batu ruby). “Aroma yang saya ciptakan akan mengembuskan aroma luks. Misalnya pada Nylaia, saya menjadikan bunga iris biru sebagai pemeran utama. Namun untuk mengangkat aroma iris, saya memerlukan pencampuran bunga melati India yang sangat powerful. Wangi melati itu tidak lantas mendominasi, namun justru membuat iris terasa sangat feminin,” beber Alberto. Ada yang menarik dari pembuatan Veridia, yakni latar belakang incense tears, sebagai salah satu kandungan pada heart notes. Alberto menerjemahkan kandungan ini seolah sangat spesial, dan hanya bisa didapat di satu tempat saja. Resin yang diproduksi oleh pohon tersebut merupakan resin terbaik, yang bila digabungkan bersama galbanum, angelica, dan vanila bourbon, akan menyemburatkan aroma mahal. Sedangkan cerita pembuatan Rubinia terasa lebih seru, karena Alberto menyatakan bahwa kandungan sandalwood atau cendana yang dipakai sangat istimewa, “Kami menggunakan dua cendana dari dua area berbeda, pertama di Australia yang perkebunannya sangat luas dan sangat aman untuk diperoleh. Di sisi lain, kami juga memakai cendana asal India, yang proses mendapatkannya cukup sulit. Sebab cendana di sana sangat mahal dan jarang. Kami memerlukan sertifikat khusus dari pemerintahan setiap ingin mengaplikasikan kandungan tersebut. Ibaratnya, tanaman ini seperti blood diamond (tertawa),” ceritanya. Ketika ditanya tentang karakter wanita yang menggunakan Le Gemme Reali, Alberto secara lugas menyatakan, “Saya rasa pemakainya merupakan wanita muda, yang mendambakan parfum secara spesifik (bukan sekadar komersil). Wanita yang mencari wewangian dengan identitas, kaya akan ingredient, dan tentunya eksklusif. Ketiganya memiliki filosofi yang sama, It’s Bulgari.” n