Warisan Waktu
NAPAK TILAS AYLA DIMITRI KE KOTA BANDUNG BERSAMA SANG AYAH, SUKSES MENGEMBALIKAN POTONGAN-POTONGAN MEMORI MASA KECIL DAN PEMAHAMAN AKAN WAKTU YANG PRESTISIUS.
Bandung memiliki ikatan sentimental tersendiri bagi Ayla Dimitri, seorang content creator yang memahami benar dunia fashion Tanah Air berkat pengalamannya sebagai editor fashion. Sebab di kota ini, ia dibesarkan dan banyak menghabiskan waktu bersama mendiang kakek dan neneknya. “Saya itu anak yang dibesarkan kakek dan nenek, saya belajar kehidupan dan tata krama dari mereka,” tutur Ayla. Di awal Juli lalu, Bazaar mengikuti perjalanan Ayla dan sang ayah, Irmawan Poedjoadi, menjejakkan kaki di kota Kembang dan menelusuri tempattempat yang mengingatkan Ayla dan sang ayah akan ingatan-ingatan dari beberapa dekade lalu. Berawal di kediaman nenek di daerah Setrasari, Ayla dan Pak Wawan, panggilan akrabnya, mengenang masa lalu mereka sembari berbincang dengan sang nenek. Di rumah ini, pak Wawan memperlihatkan foto-foto Ayla waktu kecil dan barang koleksinya, yakni sebuah jam tangan yang merupakan benda favorit ayah dan anak perempuannya ini. Ia nampak antusias memandangi koleksi jam tangan Louis Vuitton yang dapat diwariskan dari generasi ke generasi. Ayla memang menyukai jam tangan bergaya maskulin dengan diameter yang besar. Bagi Ayla, jam tangan merupakan hal yang krusial. “Saya sudah memakai jam tangan sedari masih di taman kanakkanak. Jam tangan sangatlah penting karena selain menunjukkan waktu benda ini juga menunjukkan komitmen. Saya orang yang menghargai punctuality.” Jam tangan