COVER STORY

Perubahan hidup Andien Aisyah, 32, sebagai seorang penyanyi, istri, dan ibu. OLEH KIKI RIAMA PRISKILA

Andien baru saja mengeluarkan album metamorfosa. Bisa ceritakan prosesnya?

“Ini merupakan album ke-7 selama 17 tahun karier saya. Dan ini merupakan kali kedua saya go indie. Saya merasa sudah melewati berbagai macam fase karier, di mana ada banyak tuntutan saat bernyanyi. Hingga akhirnya ada perubahan atau metamorfosa yang mengantar saya pada alasan utama memulai karier. Saya bernyanyi karena saya memang senang bernyanyi. Akhirnya, terpikirlah bahwa saya harus membuat karyakarya sesuai kata hati, jujur, dan ada attitude ‘bodo amat’ di dalam album tersebut.”

Apa yang ingin diceritakan lewat album ini?

“Saya banyak bercerita tentang perubahan proses, di mana selama 17 tahun, seorang Andien melalui banyak sekali proses. Namun proses paling signifikan yang berhasil saya lalui adalah saat dari gadis menjadi seorang istri, dari istri menjadi seorang ibu. Saya seolah mampu merasakan kekuatan dahsyat yang bisa dilakukan seorang perempuan.”

Ada berapa lagu?

“Ada sembilan track di versi digital dan 11 track di CD. Dalam CD, saya menambahkan tembang Jawa berjudul Macapat Kinanti sebagai intro, yang sering dinyanyikan Ibu setiap saya hendak tidur. Ada pula lagu Nina Bobo versi Jawa berjudul Tak Lelo Lelo Ledung sebagai outro.”

lalu, apa perbedaan Andien dulu dan kini?

“Andien yang sekarang tentu lebih kuat. Mungkin orang-orang terdekat tahu betul seperti apa proses yang harus saya lalui. Dulu, saya bukan orang yang percaya diri, tak berani menghadapi masalah, dan naif. Kini, saya jauh lebih realistis.”

rencana tahun depan?

“Saya punya cita-cita, yang belum pernah dilakukan sebelumnya, yaitu agar semua lagu dalam album ini bisa dijadikan video klip.”

terakhir, bagaimana cara Andien menghadapi kritik di media sosial?

“Jujur, saya baru saja memikirkan hal ini tadi pagi saat berolahraga. Tapi aneh jika saya baru memikirkan hal ini sekarang?. Toh selama ini apa pun yang saya lakukan pasti menuai kritik. Kalau saya curhat ke suami, jawabannya hanya satu, ‘Mereka bisa menjadi guru yang paling baik buat kamu. Latihan untuk otot mental dan kesabaranmu.’ Jadi, buat apa pusing?