A Chat with... Steve Lund
Dalam kesempatan ini, penulis bertemu dan berbincang langsung dengan Steve Lund, Executive Chairman of the Board of Nu Skin, salah satu pendiri perusahaan ini, serta Dr. Joe Chang, Chief Scientific Officer and Executive Vice President of Product Development of Nu Skin, yang memimpin kelompok penilitian penemuan ageloc.
HW: Ceritakan tentang awal mula Nu Skin?
SL: Saudara perempuan teman saya sangat tertarik dengan kosmetik serta perawatan dan kesehatan kulit. Pada pertengahan tahun 1980-an, ia membaca sejumlah bahan kosmetik kuat yang boleh untuk digunakan, seperti hyaluronic acid dan NAPCA, dan memiliki ide untuk membuat produk dengan seluruh bahan tersebut. Jadi, ia membuat daftar bahan dengan kandungan baik yang diinginkan dalam sebuah produk dan bahan berbahaya yang tak diinginkan. Setelah akhirnya menemukan pabrik yang mau membuat produk dengan spesifikasi tersebut, masih ada tantangan lain yang harus dilewati. Dibutuhkan banyak uang untuk berkompetisi di industri ini untuk iklan maupun brand building, dan tidak ada uang untuk itu. Saya juga merasa produk ini tidak terjual baik karena berdasarkan pengalaman saat mencari pabrik, mereka bertanya kenapa kami mau memasukkan seluruh bahan tersebut ke dalam satu produk, padahal tidak ada orang yang tahu dan mereka hanya akan melihat produk tersebut sama seperti produk lainnya yang tidak memiliki bahan tersebut. Jadi, kami merasa bahwa model bisnis yang akan berhasil adalah jika ada seseorang menjelaskan ke pelanggan kenapa produk ini berbeda dan lebih baik daripada yang sudah ada.
HW: Nu Skin sudah memiliki banyak pelanggan setia. Kenapa tidak menyediakan produknya di pasar ritel?
SL: Selalu ada keinginan untuk menjualnya di department store karena brand kami sudah well-known, tapi ada beberapa alasan kami tidak melakukannya. Yang membawa kami hingga kesuksesan ini adalah kekuatan jual langsung, jadi kami tidak akan menghianatinya. Kami mungkin akan mendapat peningkatan sesaat dengan masuk ke department store, tapi nanti produk kami akan menjadi seperti produk lainnya yang juga ada di sana dan tak ada cara untuk membedakan kecanggihan teknologi dan inovasi yang ada di dalam produk kami dan justru kehilangan keistimewaannya.