Semangat Bergerak Maju
Indonesia memiliki potensi besar untuk bergerak maju, dan mengejar ketertinggalannya dibanding negara lain. Dan saatnya setiap orang mengambil peran. Beranjak dari pemikiran ini ‘Forward’ digelar.
Jouska Indonesia, financial advisor independen sebagai penyelenggara membuka gelaran ini pada awal Maret lalu di Main Hall Kota Kasablanka, Jakarta. Aakar Abyasa Fidzuno, Founder Jouska Indonesia dan penggagas Forward mengatakan, Forward adalah gerakan
independen untuk memengaruhi orang agar terus berusaha membuat perubahan nyata, demi kemajuan Indonesia. Diadakan satu kali setahun, gelaran ini mengundang para pembicara inspiratif yang memiliki talenta yang sudah diakui dunia, juga para entertainer yang membawa nama besar Indonesia mendunia. Forward sederhananya adalah gerakan unik, edukatif, dan provokatif, yang akan menarik orang-orang yang memiliki mimpi yang sama, menjadi agen-agen perubahan untuk mewujudkan Indonesia yang lebih baik.
“Indonesia akan moving forward ketika masyarakatnya kuat secara finansial. Kuat secara finansial akan terwujud jika secara bersamaan masyarakat melakukan upgrade skill dan knowledge secara simultan dan diimbangi dengan paham finansial. Tujuan dari Forward movement adalah mencetak the real agents of change. Gerakan ini bukan sekadar tagline atau basa-basi, karena mencetak masyarakat yang memiliki global talent with the right financial knowledge is a must,” tegas Aakar.
Sebagai pembicara pertama, hadir Muhammad Lutfi, Menteri Perdagangan 2014. Ia membuka pikiran hampir tiga ribuan peserta yang hadir dengan presentasi mengenai ‘Indonesia Future Outlook’ hingga 2045 mendatang (100 tahun Indonesia merdeka). Tak lama kemudian Dira Sugandi menyanyikan lagu ‘This is
Me’, lagu penuh semangat positif dari soundtrack The Greatest Showman.
Ia tampil didampingi Alffy Rev. Sebuah suntikan semangat sebelum masuk ke sesi berikutnya.
Menjadi yang paling ditunggutunggu dari peluncuran Forward, global talent Gary Vaynerchuk atau Gary Vee. Gary adalah CEO dan pendiri Vayner Media. Bukunya termasuk buku terlaris versi New York Times, bisnisnya berhasil mempekerjakan banyak orang, dan kata-katanya berpengaruh besar di media sosial.
“Era kini menjadikan segala sesuatunya lebih mudah untuk dilakukan, asal ada kemauan. Bahkan dengan modal nol dan waktu yang sedikit,” ujarnya. Gary sedang membahas keberadaan internet dan media sosial yang bisa jadi platform dan medium bagi siapapun untuk berkarya, menyampaikan gagasan, dan menunjukkan hasil karyanya. Produk kreasi itu bisa berupa apa saja, dari mulai audio, video, gambar, hingga cerita.
Selain itu, Forward turut menghadirkan contoh orang-orang yang bergerak maju, di antaranya Andandika Surasetja Founder Studio Moral; Keenan Pearce; CEO Makna Creative, dan Vikra Ijas Co-founder Kitabisa.com. Untuk mewujudkan Forward, Project Manager Farah Dini mengatakan dirinya menggabungkan lebih dari 100 orangorang muda berbakat dari berbagai latar belakang ilmu. Acara ini ditujukan untuk masyarakat yang ingin terus bergerak maju bersama, dan selalu meng-upgrade diri untuk menjadi global talent.