Herworld (Indonesia)

PRINGGASEL­A DAN WASTRA TENUN SUMBA

Peragaan busana dari desainer Indonesia selalu penuh dengan kejutan. Mengangkat tema Incantesim­o yang berasal dari kata dalam bahasa Italia yang memiliki arti tersirat, koleksi ini terasa begitu spesial.

-

Koleksi romantis ala Denny Wirawan.

Desainer papan atas Indonesia, Sebastian Gunawan, menghadirk­an koleksi Sebastian Gunawan Couture 2020 di ballroom Hotel Mulia. Lini yang dikomandoi bersama istri sekaligus partner kreatifnya, Cristina Panarese ini mengambil konsep evolusi gaya hidup yang terjadi di era 1900 hingga 1930-an. Evolusi ini terjadi pada arsitektur dan seni yang hidup pada masa tersebut. Hal ini terlihat pada dekorasi glasshouse dome di atas panggung dan rancangan busana dengan konsep arsitektur­al yang dihadirkan melalui potongan gaun art deco lewat inspirasi Empire State Building di New York dan motif geometris karya Léon Bakst, seorang seniman sekaligus desainer kostum.

Struktur bangunan dan motif geometris diaplikasi­kan pada gaun yang direkayasa melalui penggunaan bahan tulle, beludru, sequin dan bahan jacquard. Tidak ketinggala­n khas Sebastian Gunawan hadir lewat bahan tulle bervolume yang di pleats, motif floral serta permainan bordir rumit akan selalu menjadi bintang utama pada setiap koleksinya.

Milan memang dikenal sebagai salah satu kota mode di Eropa. Tak hanya memiliki fashion culture yang kental, Milan berada di posisi strategis untuk bepergian ke negara seperti Prancis dan Inggris, tempat di mana fashion juga berperan penting. Inilah yang menjadi alasan Jenny untuk menempuh pendidikan fashion-nya di Milan, tepatnya di Istituto di Moda Burgo.

Fokus mengemban selama tiga bulan, Jenny mendapat tawaran dari Fernando Burgo selaku pendiri, untuk membuka cabang di Indonesia. Tawaran ini datang karena melihat banyaknya antusiasme masyarakat Indonesia yang ingin belajar fashion namun tak semua bisa terbang langsung ke Milan. Pada Agustus 2011, Istituto di Moda Burgo Indonesia pun resmi dibuka di Jakarta. Jenny mengaku meski awalnya sempat ragu, ratusan email yang masuk untuk mendaftar langsung membuatnya semangat. “Saat itu saya sadar jika kita benar-benar mengikuti passion dan berani ambil risiko, semua jalan pasti terbuka,” kenang Jenny.

Burgo di Milan secara konsisten mengajarka­n Italian craftsmans­hip dan artisanal. Kelebihan inilah yang ingin turut dibawa ke Indonesia. “Desainer adalah seorang kreator jadi ia harus bisa menguasai skill,” jelas perempuan yang sempat berkarier di dunia finansial dan memiliki latar belakang edukasi psikologi ini.

Tak seperti institusi mode kebanyakan, Burgo menerapkan metode one-on-one dengan kurikulum khusus sehingga para murid bisa langsung mempraktik­kan ideidenya. Para guru pun bisa mengajar sesuai level murid sekaligus menyesuaik­an sistem belajar yang baik. “Tak terkecuali anak-anak berkebutuh­an khusus atau yang punya phobia sekolah dan panic attack.

Metode ini bisa memaksimal­kan kreativita­s mereka, apa pun hambatan dan kekurangan yang dimiliki,” lanjut Jenny.

Melihat pasar Indonesia masih dikuasai label asing, Burgo punya visi yang lebih luas. Jenny berharap, Burgo bisa membantu menciptaka­n Indonesia fashion freedom. “Kami ingin memberdaya­kan brand lokal agar menjadi juara di negeri sendiri, agar desainer kita bisa berkompeti­si dengan dunia, tak hanya soal skill atau craftsmans­hip, tapi juga soal ide dan kreativita­s,” jelas Jenny. Hal ini pula yang mendorong dibuatnya program Fashion business incubator dan berkolabor­asi dengan para profesiona­l demi meningkatk­an critical thinking setiap murid.

 ??  ??
 ??  ??
 ??  ??
 ??  ?? Sebastian & Cristina mendapat penghargaa­n Order of the Star of Italy dari Duta Besar Italia untuk Indonesia, Y.H. Vittorio Sandalli.
Sebastian & Cristina mendapat penghargaa­n Order of the Star of Italy dari Duta Besar Italia untuk Indonesia, Y.H. Vittorio Sandalli.
 ??  ??
 ??  ??
 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia