Herworld (Indonesia)

ASPIRATION­S

RENGGANIS PARAHITA mengajak Anda ke salah satu hulu pabrik air minum terbesar di Indonesia.

-

Menyusuri pabrik Aqua Reflection­s di Sukabumi dan melihat kolaborasi terbaru mereka bersama Rinaldy Yunardi.

November lalu langit Sukabumi sedang terik. Panasnya pun terasa menusuk sampai ke dalam lapisan kulit. Meski begitu, semangat saya tak kemudian surut untuk melihat dari mana asal air mineral yang biasa saya minum sehari-hari. Ya, dari Lido-lah sumber mata air itu keluar.

Dimiliki sepenuhnya oleh PT. Danone-aqua, air dari kaki Gunung Salak ini ditampung secara steril di plant super bersih dan higienis yang dibangun sejak tahun 1999 lalu. Dibor sampai pada kedalaman 40m, air yang keluar bisa mencapai 7 juta liter/ hari di mana harus dikirim setidaknya 5 juta liter pada empat pabrik yang terhubung langsung dengannya yaitu pabrik Bekasi, Citeureup, Sentul, dan Ciherang. Lalu, bagaimana dengan masyarakat sekitar? Apakah jadi sulit untuk mendapat akses air bersih karena semua seakan-akan masuk pada perusahaan? Bagaimana dengan environmen­t sustainabi­lity? Apakah air tanah lama kelamaan tak berangsur kering? Well, artikel ini akan menjawab semua pertanyaan Anda sebab awalnya saya juga punya pertanyaan yang sama.

THEIR SOCIAL RESPONS IBILITIES

Demi menyeimban­gkan semuanya, Danone-aqua memberi Bak Penampunga­n Air Bersih dan sumber mata air untuk masyarakat. Ada yang sifatnya gratis dan ada juga yang berbayar. Sekitar 13.000 penduduk berhasil terbantu dengan bantuan ini. Cukup dengan membayar Rp40.000/ bulan untuk keperluan maintenanc­e, warga jadi tak khawatir lagi ketika musim kemarau tiba. Bak ini pun disebar di banyak desa sehingga manfaatnya bisa dirasakan oleh banyak orang.

Bisa mencukupi kebutuhan maksimal 200 kepala keluarga dengan satu unit bak penampunga­n, maka warga pun merasa lebih tenang karena artinya kini mereka tak perlu lagi membuat sumur resapan di sekitar tempat tinggalnya.

THEIR CONSERVATI­ON AGENDA

Tak hanya itu, tanggung jawab sosial yang mereka lakukan pun harus berkesinam­bungan dengan kelestaria­n alam sebagai sumber penghidupa­n utama. That’s why, kegiatan konservasi juga tak henti-hentinya dilakukan mulai dari hutan sampai dengan tanah. Saya pun ikut belajar bagaimana cara membuat Rorak, yaitu lubang penangkap air hujan yang bisa langsung menyerap dan mengendapk­an air jadi air tanah. Sebuah siklus pembaruan kehidupan yang menarik!

Dari situ, tampak bahwa usaha mereka tidaklah main-main. Melibatkan banyak ahli di bidangnya termasuk hidrolog dari Institut Pertanian Bogor, maka lingkungan di sekitar sumber mata air betul-betul digarap agar tetap lebat dan asri. Ada pun kampanye seperti penanaman pohon ‘100% Tumbuh’, mengisi kembali sumur air, membuat kolam air atau Biopori, hingga mengembang­kan Taman Keanekarag­aman Hayati untuk melindungi hutan di sekitar Lido turut dilaksanak­an demi melengkapi seluruh ide penghijaua­n yang diusung.

THE REFLECTION­S

Oleh karena brand ini ingin masuk dalam segala lapisan masyarakat dan bisa compatible di berbagai keperluan gaya hidup, maka hadirlah Aqua Reflection­s sebagai wujud air minum premium pertama di Indonesia pada 2011. Dikemas dalam botol kaca hasil rancangan Sebastian Gunawan, label yang dilansir dalam dua jenis yatu still dan sparkling ini nyatanya dirasa cocok dengan berkembang­nya tren fine dining di Indonesia.

Selalu ditampilka­n dalam bentuk kolaborasi, sampai saat ini Aqua Reflection­s sudah mengajak empat desainer untuk bekerja sama yaitu Sebastian Gunawan, Tex Saverio, Eko Nugroho, dan kini Rinaldi Yunardi. Namun karena napas utama Reflection­s bukan hanya dari kolaborasi melainkan ingin menunjukka­n kemurnian asli mata air yang telah termineral­isasi sempurna secara natural, maka

Reflection­s sendiri punya desain botol reguler yang tak kalah cantik dan sanggup merepresen­tasi gaya hidup urban.

THE TIARA

Untuk momen inilah ternyata saya dan yang lainnya diajak. Melihat seluruh proses pemurnian air Aqua Reflection­s yang diolah sedemikian rupa sampai betulbetul berkualita­s tinggi, menikmati santapan lezat dari Nusa Gastronomi di tengah-tengah hutan pinus, merasakan derasnya hujan dari dalam tenda, sampai bertemu Rinaldi Yunardi yang hadir untuk mengenalka­n karya terbarunya dalam sebuah botol kaca ternyata jadi sebuah pengalaman tak terlupakan yang penuh kesan.

Mendengarn­ya bercerita bahwa motif Tiara yang ia bawa untuk kolaborasi adalah kisah perjalanan kariernya dari nol hingga jadi seperti sekarang, sedikit banyak menjelaska­n bahwa seri Aqua Reflection­s kali ini sangat berkesan bagi dirinya sendiri. Ada emosi yang dibubuhkan pada tiap goresnya dan ada pula kegembiraa­n. Great acts, wonderful campaign, dan trustable products. Terima kasih atas perjalanan singkat nan manis ini dan sampai jumpa pada kolaborasi berikutnya!

 ??  ??
 ??  ?? Bak penampunga­n air bersih untuk masyarakat. Pengisian mata air ke dalam truk sebelum dikirim ke pabrik. Rinaldy Yunardi dan karyanya untuk Aqua Reflection­s.
Bak penampunga­n air bersih untuk masyarakat. Pengisian mata air ke dalam truk sebelum dikirim ke pabrik. Rinaldy Yunardi dan karyanya untuk Aqua Reflection­s.
 ??  ?? Sumber air masyarakat.
Sumber air masyarakat.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia