Jaga fokus
Setelah kendaraan fit, tentu fisik pengemudi dan penumpang juga harus prima. Terlebih bagi pengemudi. Keselamatan seluruh penumpang kendaraan amat bergantung pada kondisi fisik dan psikis pengemudi. Oleh sebab itu, sebelum berkendara jauh, pastikanlah tubuh mendapat waktu istirahat yang cukup.
Soalnya, rasa kantuk dan lelah akan membuat pengemudi lamban bereaksi. Hal inilah yang kerap menimbulkan kecelakaan. Dalam perjalanan panjang cobalah untuk mengambil istirahat 10 menit setiap dua jam. Namun, bila pengemudi berkendara selama empat jam terus-menerus, waktu istirahat relatif lebih lama. “Ada ketentuan, jika berkendara selama empat jam nonstop harus istirahat setengah sampai satu jam,” ungkap Sugihardjo, Plt. Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, yang dilansir dalam tribunnews.com. Lalu, siapkanlah pengemudi cadangan bila waktu perjalanan lebih dari delapan jam.
Rasa kantuk tadi akan sangat berbahaya jika berkendara di jalan tol yang lengang. Menurut penelitian Human Perception and Performance, korteks visual di otak akan letih bila menatap jalan tol lurus lebih dari lima menit. Alhasil, tanpa sadar kita akan menekan gas dan mengira jarak mobil di depan lebih jauh. Mengatasi hal itu, cobalah untuk mengalihkan pandangan secara cepat pada kaca spion atau indikator mobil.
Faktor lain yang perlu diperhatikan pengemudi adalah posisi duduk. Untuk menghindari nyeri punggung diciptakanlah ganjalan. Jika belum ada, kita bisa membelinya. Cara lain, gunakan handuk dengan menyelipkannya di antara pinggang dan panggul.
Hal kecil lainnya yang krusial tapi kadang terabaikan adalah dompet yang ada di kantung saku belakang. Dompet ini akan mengganjal bokong sehingga posisi bokong tidak seimbang. Meski terlihat sepele, dalam jangka lama bisa membengkokkan tulang punggung dan membebani punggung bagian bawah. Imbasnya, saraf skiatik akan