Mendulang Prestasi dari Hobi
Satu hal menggugah lain yang saya perhatikan dari anak-anak muda Hanoi adalah semangat mereka untuk meraih prestasi. Selain di bidang akademik, mereka menyasar bidangbidang lainnya yang belakangan mulai berkembang. Salah satunya gaming. Di kawasan Asia Tenggara, Vietnam terkenal sebagai jagoan e-sport.
Pertengahan April lalu, di Hanoi digelar turnamen game Pro Evolution Soccer (PES) tingkat ASEAN dan Vietnam keluar sebagai juaranya. Perwakilan Indonesia prestasinya tak mengecewakan, bahkan Rizky Faidan yang baru berusia 13 tahun sempat menjadi juara grup meski gugur di babak delapan besar.
Kebetulan saya sempat berbincang dengan Rizky perihal pengalamannya berlaga di Hanoi. Ia memaparkan, kentara sekali perbedaan pandangan masyarakat Indonesia pada umunya dengan orang-orang dari negara ASEAN lainnya soal game. “Di sana (Vietnam – Red.) sudah sadar kalau game itu bisa jadi ajang prestasi. Makanya mereka sangat serius menekuni sampai menjadi e-athlete profesional. Di negara-negara lain juga pertandingan gaming sudah banyak, bahkan dalam skala internasional dianggap sangat bergengsi. Kalau di Indonesia kan masih banyak yang mengasosiasikan game dengan hal negatif,” papar Rizky.
Sebenarnya, e-sport di Indonesia sudah memiliki asosiasi resmi bernama Federasi Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (FORMI) yang bernaung di bawah Kemenpora. Sayangnya, pemerintah agaknya belum banyak menaruh perhatian. Padahal, sangat penting untuk meningkatkan daya saing dan memanfaatkan peluang di bidang apa pun, termasuk gaming yang kini sudah menjadi ajang ‘serius’ bukan hanya di Asia Tenggara tapi juga di dunia.