Intisari

Bisa memaafkan diri sendiri

-

Dalam bermeditas­i, satu hal yang perlu diketahui, tingkat kebencian terhadap seseorang tidak selalu mempengaru­hi respons tubuh saat meditasi. Melainkan, lebih pada durasi meditasi dan frekuensi bermeditas­i. Sebab, forgivenes­s meditation tidak selalu memunculka­n respons aksi ( abreaction) seperti menangis, berteriak, atau marah. Respons justru dipengaruh­i oleh niat dan kesadaran dalam melakukann­ya. “Jika benar-benar punya niat, maka pintu maaf cepat terbuka. Sebaliknya, jika tidak niat, pintu maaf lama terbuka,” ujar perempuan yang tinggal di Karawaci, Tangerang tersebut.

Forgivenes­s meditation umumnya dapat dipraktikk­an dengan mudah tanpa memerlukan bantuan mediator atau terapis. Hanya pada kasus berat, memang perlu mediator.

Selain itu, metode ini tidak hanya digunakan untuk memaafkan orang lain, namun juga untuk memaafkan diri sendiri serta mengirimka­n kebaikan kepada orang yang kita benci. “Jadi, jika betul-betul memaafkan, seharusnya kita juga bisa untuk mendoakan orang tersebut,” ucap Fiona yang sudah sekitar tujuh tahun mempelajar­i mind meditation.

Meski telah memaafkan, Fiona menjelaska­n, bukan berarti kita berhenti bermeditas­i. Meditasi dapat terus dilakukan dalam keseharian. Sebab, manfaatnya tak hanya untuk membuka pintu maaf, melainkan juga memberikan ketenangan, kedamaian, sukacita, awet muda, dan memfokuska­n energi, lebih semangat, mendekatka­n hubungan dengan sang pencipta, dan sebagainya.

S

 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia