Tetap harus seimbang
Sejatinya, air memiliki banyak manfaat bagi tubuh dan kesehatan. Mulai dari, mencegah dehidrasi, membantu proses pembuangan sisa-sisa makanan dan minuman, membantu memberikan energi pada otot dan melumasi sendisendi agar tetap lentur, menjaga kesegaran kulit, melindungi saraf tulang belakang, dan membantu mengendalikan asupan kalori tubuh.
Dr Inge Permadhi, MS, SpGK, spesialis ilmu gizi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia mengatakan, kebutuhan cairan setiap orang berbeda-beda. Semua itu tergantung dari kebutuhan tubuh, aktivitas fisik, indeks masa tubuh ( berat dan tinggi badan), usia, jenis kelamin, dan kondisi kesehatan atau penyakit.
Kebutuhan cairan tubuh harus seimbang antara yang masuk ( input) dengan yang keluar ( output). Semakin banyak aktivitas yang mengeluarkan cairan, maka semakin banyak pula cairan yang harus diganti. Karena itulah asupan cairan harian harus cukup sesuai kebutuhan tubuh.
Inge tidak memungkiri, mengonsumsi air putih sebelum makan dapat menurunkan berat badan. Sebab, air akan membuat rasa kenyang sehingga dapat menekan nafsu makan yang ber- lebih. Namun konsumsi air berlebihan juga tidak baik bagi kesehatan bahkan dapat membahayakan fungsi jantung dan ginjal.
Konsumsi air yang berlebihan dapat meningkatkan volume darah. Akibatnya jantung dan ginjal bekerja lebih keras untuk mengurangi jumlah air dalam sistem sirkulasi darah dan tubuh. Karena umumnya ginjal hanya mampu mengeluarkan 400-600 ml air per jam, maka asupan air sebaiknya tidak boleh berlebihan.
Berdasarkan penelitian yang dilansir dalam laman Times of India pada 2012, konsumsi cairan yang berlebihan akan mengganggu kadar kekentalan darah. Kondisi itu selanjutnya akan mengganggu sistem peredaran darah dalam tubuh. Sebab kekentalan darah akan menurunkan tingkat sodium dan menyebabkan pembengkakan sel. Tubuh akan mudah mual, sakit kepala, kejang-kejang, gangguan kesadaran, atau pingsan. Bahkan jika pembengkakan itu sampai otak, bisa berakibat kematian.
“Segala sesuatu yang bersifat kurang atau berlebih memang tidak baik. Maka, diet air bukan berarti hanya mengonsumsi air saja atau secara berlebih, melainkan juga harus seimbang antara konsumsi air, makan, dan aktivitas,” ucap Inge mengingatkan.