Intisari

Terlalu sayang

-

Matahari bukan hanya musuh dari pemilik kendaraan, karena bisa membuat kulit hitam. Tapi juga mengancam eksterior dan interior mobil, seperti cat body dan dashboard mobil yang dapat berubah warna. Dampak lainya, juga bisa membuat karet wiper cepat rusak, yakni mengeras, cepat retak, hingga tak lagi rata. Akibatnya, kaca bisa tergores saat digunakan.

Sebagian pemilik kendaraan biasanya mengantisi­pasi kondisi itu dengan menegakkan gagang wiper saat parkir di bawah terik matahari. Tepatkah tindakan ini?

Karet wiper memang bisa lebih awet karena tindakan ini. Tapi masalahnya, pegasnya (per) juga lebih cepat rusak. Akibatnya, fungsi wiper tak lagi maksimal. Wiper juga bisa jatuh bila kondisi cuaca berangin. Nah, saat jatuh tak menutup kemungkina­n bisa membuat kaca jadi retak.

Hati-hati, kebiasaan ini ternyata juga bisa membuat debu terperangk­ap di antara kaca dan karet wiper. Imbasnya, ketika wiper diaktifkan debu secara perlahan bisa menggerus permukaan kaca hingga tergores.

Sebenarnya, ada cara untuk mengakali masalah ini, yakni melapisi bagian karet yang bersentuha­n dengan kaca mobil. Bisa dengan koran atau pelapis lain. Meski terdengar lebih merepotkan, tapi ada keuntungan lain yang diperoleh dari cara ini. Karet wiper tak cepat rusak akibat diterpa terik matahari. Soalnya, koran atau pelapis lainnya bisa memisahkan panas di kaca mobil dan karet wiper. Selain itu, debu pun tak terperangk­ap lagi antara karet wiper dan kaca mobil.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia