Intisari

Tak Perlu Kacamata Pascaopera­si Katarak

- (Tika)

Tahukah Anda? Hampir 50% kebutaan di Indonesia terjadi karena katarak. Bahkan angka pertambaha­nnya setiap tahun, mencapai 0,1 % dari jumlah penduduk. Bagi setiap orang, katarak memang tidak terhindark­an. Namun di negeri kita, kejadianny­a lebih cepat. Penderita penyakit degenerati­f ini umumnya di bawah usia 60 tahun. “Penduduk negara-negara tropis biasanya 15 tahun lebih cepat,” dr. Johan A. Hutauruk, SpM (K), Presiden Direktur Jakarta Eye Center (JEC) Kedoya dalam acara Kick Off 910 Operasi Katarak Gratis di JEC Kedoya (23/7).

Katarak, semakin cepat ditangani akan semakin rendah pula risiko kebutaanny­a. Apalagi teknologi mutakhir dalam operasi katarak sudah sangat maju. Penghancur­an katarak pada mata tidak lagi dilakukan secara manual. Sehingga luka operasi juga tidak luas dan tidak perlu dilakukan penjahitan. Luka operasi hanya sekitar 2,2 mm.

Dalam kesempatan itu, dr. Setiyo Budi Riyanto, SpM (K) menyatakan bahwa penyembuha­n pascaopera­si juga terbilang cepat dan kualitasny­a baik. “Kalau dulu, operasi katarak hanya sekadar membuat penglihat-an yang gelap menjadi terang, kini penglihata­n menjadi lebih baik dan jelas,” kata Setiyo. Sehingga, penderita katarak tidak perlu menggunaka­n katamaca lagi agar bisa melihat dengan jelas.

Acara operasi gratis ini berlangsun­g atas kerjasama JEC dengan Gerakan Matahati yang memperinga­ti sewindu kelompok ini berdiri. Kegiatan ini juga didukung oleh Komite Mata Nasional (Komatnas), lembaga naungan Departemen Kesehatan RI.

 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia