Kusni ternyata tak banyak melibatkan diri dalam pergaulan. Akan tetapi jika tenaganya dibutuhkan para tetangga, ia tergolong ringan tangan.
Meski terhitung penjahat kelas kakap, penangkapan Kusni rupanya tidak begitu menghebohkan kantor polisi. Tak ada kesiagaan sama sekali. Maka ketika berlangsung interogasi, Kusni bisa meraih pistol dan granat dari dalam tas yang dibawanya. Kusni mencoba melarikan diri sambil menembak ke arah para polisi yang kocar-kacir.
Dengan sigap, Kusni berusaha kabur. Sayangnya ia tidak tahu situasi kantor itu. Di tengah kekacauan itu ia bahkan sempat menembak Soetono, anggota polisi yang sedang bekerja di mejanya dan tidak bersenjata. Polisi berpangkat brigadir itu meninggal beberapa jam kemudian.
Kusni sempat keluar dari kantor polisi. Namun beberapa orang polisi yang dibantu masyarakat berhasil meringkusnya. Hasilnya, pahanya tertembak dan dua buah giginya tanggal akibat sepakan seorang tentara yang kebetulan lewat.
Meski sudah terpojok, sangat