MENEROPONG KARIER TERBAIK TAHUN DEPAN
Kalau Anda serius dengan karier, upaya meneropong jenis industri dan lapangan kerja yang terbuka untuk tahun depan adalah langkah awal yang benar. Tampaknya, kesempatan untuk berkarier lebih cemerlang bisa diraih, asalkan kenal medan dan industri apa yang cenderung tumbuh pada 2019.
Dalam perbincangan Intisari dengan seorang data analyst beberapa waktu lalu, saya menangkap sebuah kegelisahan. Revolusi industri 4.0 tengah berjalan kini, namun ada kekhawatiran banyak calon tenaga kerja maupun tenaga kerja yang belum siap menghadapinya.
Dia betul. Dunia industri kini memasuki masa di mana hal-hal baru berkembang, dan yang lama ditinggalkan. Katakanlah soal penggunaan internet, perusahaan mana yang sekarang tak menggunakan teknologi? Seiring perjalanan waktu, teknologi baru akan terus mengubah industri di dunia.
Pekerjaan-pekerjaan konvensional mulai ditinggalkan, bukan karena tidak diminati, tetapi karena tidak diperlukan lagi. Pekerjaan itu telah digantikan teknologi. Walau begitu sisi yang lain mulai terbuka, yaitu jenis pekerjaan atau profesi baru bertumbuh sedemikian rupa.
Dari tahun ke tahun ada yang berbeda dalam suasana dunia kerja. Tetapi bukan suasana itu yang perlu kita khawatirkan, tetapi kesiapan kita untuk terjun dan beradaptasi dalam perubahan. Keterampilan dan pengetahuan baru mungkin diperlukan untuk meningkatkan karier. Cara kerja dan iklim kerja mungkin saja berubah dipengaruhi transformasi teknologi.
Secara umum, kualitas dari pekerja di Indonesia cukup meningkat walau tidak signifikan. Termasuk juga soal pekerja pada level menengah dan level atas, mengalami peningkatan. Indonesia Jobs Outlook 2017, International Labour Organization (ILO)
Itulah sebabnya sangat penting untuk mengamati tren dan peluang karier yang mungkin saja telah menunggu. Siapa tahu ada banyak hal baru yang dapat mendukung karier.
Kadang-kadang masa bodoh terhadap hal ini bisa bikin kita terjatuh dalam rasa aman dan nyaman yang sebetulnya tidak bermanfaat bagi jenjang karier. Sebaliknya, dengan memantau perkembangan dan perubahan industri dan ketenagakerjaan akan menolong kita untuk beradaptasi pada perubahan.
Perubahan dalam industri merupakan hal yang tidak pasti. Kita mendengar beberapa perusahaan-perusahaan bonafide yang pailit tahun ini. Siapa yang menyangka? Memantau pasar kerja penting untuk kita lakukan demi mempersiapkan kemungkinan buruk yang tidak terduga dalam pekerjaan.
Melihat kebutuhan akan pengenalan dan pemahaman mengenai perkembangan dan pertumbuhan industri dan tenaga kerja, Intisari merangkum laporan dari JobStreet dan ILO. Dengan mengamati pasar kerja, kita dapat melangkah lebih pasti dalam rencana karier yang lebih baik.
Manufaktur jawara
Belum ada industri yang dapat melengserkan kejayaan industri manufaktur dalam urutan top 10 industri yang paling diminati di Indonesia. Dalam catatan JobStreet Indonesia, menurut laporan Meriana, Corporate Marketing Assistant Manager di perusahaan job portal daring ini, industri manufaktur menduduki tempat teratas.
Pada Jobstreet, dari 100 ribu perusahaan yang terdaftar, 11% atau 11 ribu di antaranya adalah perusahaan manufaktur/produksi. Perusahaan yang terkait adalah perusahaan tekstil, garmen, keperluan rumah tangga, elektronik, dan kerajinan.
Tenaga kerja yang dibutuhkan dalam industri ini mencakup berbagai profesi seperti project engineer, planning production inventory control, research development, staf logistik, parts supply and control engineer, dll.
Termasuk juga bidang yang umum seperti teknologi informasi, keuangan, dan administrasi.
Lulusan-lulusan berkualitas terkait jenis pekerjaan ini tentu diperlukan. Seperti alumnus teknik industri, teknik mesin, teknik elektro, teknik sipil, teknik informatika, manajemen, keuangan, dan kesehatan lingkungan. Soal gaji, industri manufaktur umumnya menawarkan upah yang menggiurkan, tetapi tentu ter-
gantung posisi pekerjaannya juga.
Menyusul industri manufaktur, daftar kedua sebagai industri dengan jumlah perusahaan paling banyak di JobStreet adalah industri general & wholesale trading. Setidaknya 7% atau sebanyak 7.000 perusahaan membuka kesempatan untuk berkarier di industri ini.
Perusahaan dalam industri ini umumnya memusatkan perhatian sebagai penyedia barang kebutuhan
industri seperti mesin, elektronik, peralatan, dan perlengkapan yang mendukung kinerja perusahaan manufaktur. Sumber daya manusia yang dibutuhkan pun tidak jauh berbeda dengan industri manufaktur, namun tentu orang-orang yang kompeten dalam perdagangan dibutuhkan dalam industri ini.
Dalam urutan ketiga hingga kesepuluh terdapat industri akunting/audit/ layanan pajak, food & beverage, pendidikan, konstruksi, retail, hotel/ hospitality, layanan keuangan, transportasi, dan logistik. Dalam catatan JobStreet ada lima perusahaan yang terdaftar di JobStreet yang dalam dua tahun terakhir yang mengalami pertumbuhan jumlah yang sangat signifikan.
“Seiring dengan bertumbuhnya banyak perusahaan perintis, kami pun melihat jumlah perusahaan dari industri computer/IT software memiliki tren positif,” tutur Meriana.
Banjir pencari kerja
Menyambut bonus demografi pada masa-masa mendatang, sangat mungkin akan terjadi persaingan sengit dalam pencarian kerja. Selaras dengan perkem-
bangan industri yang kian meluas, daftar pencari kerja juga meningkat. Setidaknya laporan job portal semacam JobStreet mengungkap pencari kerja terdaftar di portal mereka meningkat hingga 29% dari tahun 2016 ke 2017 dan 19% dari 2017 hingga Oktober 2018.
Jenis pekerjaan di bidang akunting atau keuangan, penjualan/ pemasaran, manufaktur, teknik, dan layanan menjadi pekerjaan yang paling banyak ditemui dalam layanan JobStreet. Artinya lapangan pekerjaan dalam bidang semakin terbuka dan banyak dicari.
Pertumbuhan signifikan pada beberapa spesialisasi atau bidang pekerjaan pada tahun 2016-2018 yaitu pada bidang perhotelan/ restoran, layanan kesehatan, manufaktur, layanan, dan penjualan/ pemasaran. Ambil contoh perhotelan dan restoran meningkat 46% dan 24% berturut-turut.
“Hal ini sejalan dengan pertumbuhan industri F&B/katering/ restoran dan banyaknya jumlah perusahaan manufaktur,” sambung Meriana menjelaskan.
Soal peminat, kita tak lagi terkejut karena industri kreatif seperti seni,
media, dan komunikasi meningkat pesat pada 2016-2017. Bidang ini menjadi bidang pekerjaan yang paling banyak dicari atau diiklankan oleh perusahaan selama waktu tersebut.
Sedangkan dalam rentang waktu 2017-2018 bidang pekerjaan science masuk dalam hitungan pekerjaan yang paling banyak dicari. Persentasenya meningkat 17% dibanding tahun sebelumnya.
Menurut survei yang dilakoni JobStreet dan JobsDB, bidang pekerjaan yang paling banyak dicari atau diiklankan oleh perusahaan adalah sebagai berikut: perhotelan/ restoran, penjualan/pemasaran, seni/media/komunikasi, layanan kesehatan dan teknik.
Yang unik, pada tahun 2017-2018 pekerjaan yang berbasis komputer dan IT semakin diminati seiring pertumbuhan perusahaan berbasis teknologi. Apabila dikaitkan dengan pembahasan revolusi industri 4.0 hal ini tidak begitu mengherankan. Sebab manusia memang telah banyak berinteraksi dengan mesin dan otomasi di zaman ini.
Hal ini membuktikan bahwa permintaan pasar kerja terhadap
calon pekerja yang memahami perubahan industri masa kini memang telah ada. Artinya ada era baru dalam budaya pekerja yang membutuhkan calon pekerja yang mampu beradaptasi dengan perubahan itu. Di satu sisi, orang-orang dengan kemampuan komputer, teknologi, atau ilmu yang berkaitan dengan hal ini telah terbuka kesempatannya untuk berkontribusi dalam segala industri.
Butuh kandidat yang bisa kerja cepat
Bekerja di bidang pekerjaan yang populer tentu membutuhkan kemampuan yang sesuai. Apabila kita telah memikirkan untuk berpacu dalam jenjang karier yang lebih baik, sebaiknya memperhatikan lingkup kemampuan apa yang mesti dikembangkan.
Industri berbasis teknologi diprediksi akan semakin terbuka luas dan diminati banyak orang. Pada umumnya industri populer seperti ini membutuhkan kandidat yang mampu belajar dengan cepat, memiliki kemampuan komunikasi dan kepemimpinan yang tinggi, kemampuan berkolaborasi, bekerja secara independen, mampu memahami masalah dan dapat memberikan solusi.
Untuk soft skills, berkembangnya teknologi dan perubahan dunia kerja menuntut pencari kerja untuk memiliki kemampuan berkolaborasi de- ngan berbagai tipe orang dan tim kerja. Kemampuan bekerja sama dalam tim dan lintas tim menjadi harapan perusahaan dalam merekrut karyawan.
Ditambah lagi perusahaan umumnya mengharapkan karyawan yang memiliki kompetensi inisiatif, berpikir analitis, dan pengambil keputusan yang baik. Orang-orang dengan kompetensi ini semakin dibutuhkan karena perusahaan perlu orang yang mampu bergerak cepat dan efektif untuk mencapai target.
Untuk hard skill yang dibutuhkan perusahaan, sebetulnya tidak banyak yang berubah. Tetapi seiring berkembangnya teknologi, kemampuan yang berkaitan dengan digital dan data semakin dicari. Itulah sebabnya kemampuan menganalisis data, SEO, pemrograman, teknik, desain, dan kemampuan teknikal lain akan diburu perekrut.
Melirik industri bergaji tinggi
Perusahaan-perusahaan yang termasuk jenis industri bergaji tinggi seperti perusahaan minyak dan gas, layanan keuangan, teknologi, dan infrastruktur biasanya menjadi sasaran para pencari kerja.
Sebetulnya soft skill dan hard skill yang perlu dikembangkan untuk berkarier di industri ini tidak jauh berbeda dengan industri lain. Tetapi perlu tetap diperhatikan posisi apa yang hendak dicari. Kemampuan teknikal dan pemahaman tentang
produk sangat dibutuhkan dalam industri bergaji tinggi.
“Biasanya perusahaan juga lebih memilih kandidat yang sudah memiliki pengalaman bekerja di industri yang sama,” beber Meriana. Tambahannya, untuk siap bersaing di dunia kerja seorang pekerja harus melengkapi diri dengan kemampuan berpikir kritis, inovatif, dan kompetitif. Khusus soft skills, lakukan pengembangan diri dan tingkatkan kemampuan untuk mengelola waktu.
Bekerja lintas ilmu juga sangat jamak dewasa ini. Latar belakang pendidikan tidak menjadi masalah besar dalam persaingan dunia kerja. Jika seseorang ingin melamar pekerjaan di industri yang tidak sesuai dengan latar belakang pendidikannya, maka perlu dilakukan persiapan yang lebih matang.
Pertama, berdasarkan catatan JobStreet, kandidat harus selalu memperbarui dan meningkatkan berbagai kemampuan berdasarkan kebutuhan industri yang tengah berkembang dan yang akan berkembang. Kemampuan bahasa asing perlu ditingkatkan karena semakin banyak perusahaan yang tidak dibatasi lagi soal kewarganegaraan dan lokasi kerja.
Jangan lupa membiasakan diri agar mampu beradaptasi dengan berbagai budaya kerja. Sekarang ini, iklim bekerja sangat penuh dengan dinamika yang kita perlu belajar menyesuaikan diri. Satu lagi, sekarang adalah masa di mana pekerjaan tak lagi terbatas soal waktu dan lokasi, sebaiknya kita siap dengan itu semua.
Intinya, untuk menyambut berbagai perubahan industri di tahun depan kita perlu untuk melakukan riset terlebih dulu. Sembari kita juga merancang rencana karier kita ke depan. Cobalah untuk bertanya pada diri sendiri mengenai motivasi dan tujuan jangka panjang dalam karier.
Pada posisi apapun kita sekarang ini, entah itu sebagai calon pekerja, pekerja, pekerja yang ingin pindah kerja, pekerja yang ingin pindah bidang industri, pekerja yang ingin meningkatkan karier, dsb. Ingatlah bahwa kita perlu mempelajari dengan baik mengenai industri dan spesialisasi pekerjaan yang kita tuju. Dengan begitu, langkah kita akan terasa lebih ringan dan kita pun menjadi lebih siap.
Mutiara Kata “Kesuksesan adalah hasil dari kesempurnaan, kerja keras, belajar dari pengalaman, loyalitas, dan kegigihan.” Colin Powell, Menteri Luar Negeri AS ke-65