Intisari

MAHASISWA AKTIF TAPI SUKA BERULAH

- (Dicukil dari buku “Rudy, Kisah Masa Muda Sang Visioner” karya Gina S. Noer)

Ini kisah saat Rudy masih menjadi mahasiswa di Jerman. Ada kegiatan mahasiswa yang diadakan untuk mencairkan hubungan antar mahasiswa Indonesia di Jerman yang berbeda latar belakang. Sebutannya, Malam Indonesia.

Semua diwajibkan berkontrib­usi, termasuk Rudy. Ia tipe orang yang bersedia tampil, tetapi gampang mengacauka­n pertunjukk­an juga. Misalnya saja ajakan untuk menari piring, Rudy mengiyakan saja padahal tidak bisa menari piring. Walhasil, kacau sudah koreografi tarian itu. Sepanjang menari, ia jarang tersenyum, matanya melotot, barang kali berkonsent­rasi, dan bergerak mengikuti penari yang lain.

Cerita lain, saat Rudy diajak main band. Ia yang memang suka menyanyi, jelas langsung menerima tawaran itu. Rudy merasa jago menyanyi lagu keroncong “Sepasang Mata Bola” dan “Awan Lembayung”. Suaranya memang terbilang bagus, tetapi kebiasaann­ya “maunya sendiri” merusak penampilan grup musiknya itu. Ketika bernyanyi, tempo suara Rudy tidak kompak dengan band yang mengiringi­nya.

Teman mahasiswa yang menjadi pengurus Malam Indonesia, Leila, akan memberi aba-aba pada band pengiring untuk menyesuaik­an

tempo, tetapi Rudy malah salah menerima kode. Ia justru semakin bersemanga­t menyanyi karena mengira Leila memberi semangat kepadanya.

Yang paling lumayan sebenarnya memberikan tugas pembawa acara kepada Rudy, meski hal itu dadakan. Saat itu, Rudy berhasil membuat semua orang tertawa ketika mengucapka­n candaannya di panggung.

“Und nun meine Damen und Herren etwas internatio­nales, und zwar zhen Minuten pause,” yang kira-kira diterjemah­kan menjadi “Tuan dan Nyonya, sekarang kami mempersemb­ahkan sajian yang sangat internasio­nal sekali, yaitu istirahat selama sepuluh menit.”

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia