Jawa Pos

Presiden Ajak Bumikan Pancasila

Peringati Hari Lahir Dasar Negara di Makam Soekarno

-

BLITAR – Peringatan Hari Lahir Ke-70 Pancasila yang dipusatkan di Alun-Alun Kota Blitar berlangsun­g khidmat. Agenda tahunan itu berjalan istimewa karena dihadiri langsung Presiden Joko Widodo (Jokowi) beserta para menteri.

Presiden Jokowi mengingatk­an masyarakat akan pentingnya Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara

Selain Jokowi, hadir pula beberapa menteri Kabinet Kerja. Antara lain Menko Bidang Pembanguna­n Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani serta Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa. Ketua MPR Zulkifli Hasan serta pejabat pusat lainnya juga tampak hadir.

Datang pula mantan Presiden Megawati Soekarnopu­tri serta Wakil Presiden 2009–2014 Boediono. Tak ketinggala­n, Gubernur Jatim Soekarwo dan Wali Kota M. Samanhudi Anwar beserta sejumlah kepala daerah juga datang dalam momen bersejarah itu.

Presiden Jokowi menegaskan, Pancasila merupakan dasar negara. Budaya bangsa Indonesia terkristal­isasi di dalamnya. Karena itu, dibutuhkan perjuangan yang tidak mudah untuk membumikan Pancasila menjadi sebuah kenyataan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. ”Karena pentingnya Pancasila buat negara ini, menjadi tugas kita bersama untuk berjuang membumikan Pancasila. Dan ini bukan hanya tugas pemerintah, tapi semua rakyat Indonesia,” tegas Jokowi dalam sambutanny­a.

Dalam perjuangan itu, lanjut Jokowi, diperlukan dua hal. Yang pertama adalah persatuan Indonesia. Sebab, negara ini bukan milik perseorang­an, bukan milik kelompok tertentu. Melainkan milik seluruh rakyat Indonesia dalam satu kesatuan yang diikat dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

”Kedua, butuh keberanian untuk membangun, keberanian untuk menjebol mentalitas kolonial, mental feodal. Karena itu, butuh satu kata, yakni keberanian untuk berubah, sehingga tercapai bangsa yang merdeka 100 persen.”

Sementara itu, Ketua MPR Zulkifli Hasan mengungkap­kan bahwa setiap 1 Juni di gedung MPR/DPR selalu digelar upacara untuk mengenang pidato Bung Karno pada 1 Juni 70 tahun lalu. Momen 1 Juni 2015 dimanfaatk­an untuk menggelar bersama peringatan hari lahir Pancasila di tempat bersemayam­nya pencetus ideologi Pancasila, yaitu di Kota Blitar.

”Ini untuk mengajak seluruh rakyat bangsa ini sejenak mengingat momen ini dan untuk mengenang kembali jasa seorang tokoh bangsa. Bapak bangsa yang memiliki pemikiran yang sangat universal dalam membangun sebuah dasar negara yang besar ini,” tuturnya.

Sementara itu, mewakili aspirasi keluarga Bung Karno, Puan Maharani ikut tampil dan menyuaraka­n arti penting hari lahir Pancasila. Dia menegaskan perlunya 1 Juni dijadikan hari bersejarah yang seharusnya menjadi hari libur nasional dan disejajark­an dengan hari-hari bersejarah lainnya.

”Ini patut diperingat­i sebagai hari yang bersejarah buat bangsa ini. Sehingga harus bisa menjadi momen penting untuk mengingat dasar dan falsafah berdirinya negara ini. Karena Bung Karno bukan hanya milik segolongan orang, bukan milik keluargany­a saja, tapi milik seluruh negeri ini,” tuturnya.

Seusai upacara, acara dilanjutka­n dengan pawai kirab gunungan lima. Kirab dimulai dari alunalun hingga makam Bung Karno. Presiden dan pejabat negara lainnya juga nyekar (menabur bunga). Kemudian digelar syukuran bersama. Jokowi juga memanfaatk­an waktu untuk membagikan kartu Indonesia sehat dan kartu Indonesia pintar kepada puluhan warga serta pelajar di lapangan Kelurahan Bendogerit, Sananwetan. (ady/ziz/JPG/c9/end)

 ?? HENDRA EKA/JAWA POS ?? INDONESIA RAYA: Presiden Joko Widodo (tengah) bersama Gubernur Jatim Soekarwo
(kiri), Ketua MPR Zulkifli Hasan, Presiden Ke-5 RI Megawati Soekarnopu­tri, dan Wakil
Presiden Ke-11 RI Boediono kemarin.
HENDRA EKA/JAWA POS INDONESIA RAYA: Presiden Joko Widodo (tengah) bersama Gubernur Jatim Soekarwo (kiri), Ketua MPR Zulkifli Hasan, Presiden Ke-5 RI Megawati Soekarnopu­tri, dan Wakil Presiden Ke-11 RI Boediono kemarin.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia