Jawa Pos

Cyclist Rela Begadang Tunggu Tengah Malam

-

SURABAYA – Setelah Gran Fondo Jawa Pos East Java 2015 di- launching dan diresmikan pendaftara­nnya, sejumlah cyclist langsung mendaftar. Bahkan, ada yang rela menunggu pukul 00.00 untuk segera mendaftar via online.

Misalnya yang dilakukan Elkana Timothy. General manager toko sepeda Rodalink tersebut rela begadang supaya mendapat kuota. ”Daripada nggak dapat kuota, saya bela-belain nunggu begadang,” katanya kemarin (1/6)

Elkana menyatakan memang selalu memantau situs www. jawaposcyc­ling.com. Dia tahu soal event Gran Fondo itu juga dari situs tersebut. ”Saya selalu update informasi soal event Jawa Pos,” ucapnya.

Menurut Elkana, ajang yang digelar Jawa Pos selalu membuat dirinya ketagihan. Selalu mendapat hal-hal yang menarik, penyelengg­araan yang menyenangk­an. ”Sudah saya tunggutung­gu event- nya sejak Bromo Challenge kemarin. Tahun lalu ikut yang event Jawa Pos Cycling Audax East Java 2014 yang rute Surabaya–Banyuwangi sangat puas,” ungkap alumnus Itenas Bandung tersebut.

Elkana mengakui, event bersepeda yang diadakan Jawa Pos selalu dikemas sangat rapi, mulai sektor pengamanan hingga pelayanann­ya. ”Kalau pelayanann­ya prima, hati jadi tenang dan saat gowes bisa fun,” imbuh pria yang kerap mengikuti ajang cycling di luar negeri tersebut.

Satu-satunya penyesalan­nya adalah tidak mengikuti event Bromo Challenge 2015. ”Kebetulan ada urusan lain. Jadi nyesek banget. Padahal, tahun sebelumnya saya ikut,” terangnya.

Karena itu, untuk pelaksanaa­n Gran Fondo Jawa Pos East Java 2015 dengan rute Surabaya–Sarangan selama dua hari tersebut, Elkana langsung mendaftark­an diri. ”Kali ini saya niatin cepat mendaftar karena rutenya sangat menarik. Apalagi, jadwal saya available di tanggal itu,” ujar pria kelahiran Bojonegoro, 5 Agustus 1976, tersebut.

Sama halnya dengan Willy Sutrisno. Pria yang sudah lebih dari sepuluh tahun menetap di Singapura itu juga tercatat sebagai golongan cyclist pendaftar pertama. Anggota klub gowes long distance NE17CC tersebut mengaku mendaftar pada tengah malam sebelum beranjak tidur. Gran Fondo adalah kali kedua baginya mengikuti ajang cycling yang diadakan Jawa Pos.

”Pertama saya ikut event Jawa Pos di East Java Audax 2013. Saya excited sekali untuk mendaftar tahun ini soalnya waktu event Jawa Pos tahun 2014 lalu tidak sempat,” ujar cyclist yang sudah berpengala­man gowes mulai Batam, Bintan, Johor, hingga Singapura tersebut.

”Saya sudah sering ikut eventevent cycling yang lain, tapi acara cycling Jawa Pos selalu yang saya nantikan,” lanjut pesepeda yang terakhir gowes jarak jauh di acara Toba Audax 2014 tersebut.

”Menurut saya pribadi, acara cycling Jawa Pos adalah acara gowes yang paling menarik dan rapi. Nggak ada yang bisa nandingin. Terutama support yang diberikan di tiap pit stop dan yang paling unik panggung hiburan. Bener-bener tidak ada duanya,” tegas pekerja swasta bidang telekomuni­kasi di Singapura tersebut.

Jika tidak ingin kehilangan kesempatan berharga, tutur Ketua Panitia Gran Fondo Jawa Pos East Java 2015 Billy Kurniawan, para cyclist dianjurkan untuk segera mendaftar. ”Kuota pendaftara­n dibatasi hanya 300 peserta. Info selengkapn­ya bisa dilihat di www.jawaposcyc­ling.com,” jelasnya. Hingga kemarin, lanjut Billy, total pendaftar sudah mencapai 112 peserta. (nes/c9/ano)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia