PPP Romy Tawari Djan Faridz Islah
JAKARTA – Suara sejumlah kader agar Partai Persatuan Pembangunan segera melakukan islah direspons M. Romahurmuziy. Ketua umum PPP hasil muktamar di Surabaya itu menyampaikan surat terbuka kepada Ketua Umum PPP hasil Muktamar Jakarta Djan Faridz agar partai berlambang Kakbah tersebut kembali bersatu.
”Saya mengajak saudaraku Djan Faridz (DF) dan kawan-kawan untuk bersedia islah,” kata Romy, sapaan akrab Romahumuziy, dalam surat terbuka yang diterima wartawan kemarin (1/6).
Menurut Romy, islah yang dia tawarkan adalah berdasar tuntunan agama dan dorongan kader. Ada kebutuhan psikis yang disampaikan kader di bawah. Selama berkeliling di 30 provinsi, Romy mengaku mendengar keinginan kader agar PPP islah. Islah itu penting bagi kebutuhan PPP menciptakan situasi politik nasional yang kondusif. ”Ajakan ini tulus tak berpamrih, lurus berdasar aturan,” kata Romi.
Menurut Romi, tawaran islah itu terbuka pada jabatan apa pun, terkecuali pada ketua umum dan sekretaris jenderal. Romy juga menilai tidak lagi dibutuhkan mediator karena yang dibutuhkan adalah kesungguhan memelihara warisan ulama. Tidak bisa diubahnya posisi Ketum dan Sekjen, kata Romy, didasarkan pada hasil Muktamar VII PPP di Bandung. Muktamar 2011 itu menetapkan Suryadharma Ali sebagai Ketum dan dirinya sebagai Sekjen.
”ART (anggaran rumah tangga) hasil muktamar Bandung pasal 5 huruf a tegas menyatakan diperlukan persyaratan APDL (akhlak mulia, prestasi, dedikasi, dan loyalitas). Pasal 5 huruf d menegaskan syarat calon Ketum dan Sekjen pernah menjadi pengurus DPP PPP sekurang-kurangnya satu masa bakti,” jelasnya.
Dua syarat tersebut, kata Romi, jelas tidak bisa dipenuhi DF. Karena itu, Romi meminta DF untuk tidak memaksakan diri menduduki jabatan yang bukan haknya. ”Kasihanilah konstituen partai dan ulama kita. Jangan korbankan masa depan partai ini karena menuruti ambisi pribadi,” ujarnya. (bay/aph/c6/fat)