MERS Merebak, Korea Selatan Siaga Satu
18 Orang Terinfeksi, 682 Diisolasi
SEOUL – Wabah sindrom pernapasan Timur Tengah (MERS) di Korea Selatan (Korsel) telah masuk tahap siaga satu. Jumlah pasien yang positif tertular terus merangkak naik. Minggu (31/5) Kementerian Kesehatan Korsel mengonfirmasi adanya 15 orang yang terinfeksi dan 129 lainnya yang dikarantina. Namun, kemarin (1/6) jumlah itu melonjak tajam menjadi 18 orang terinfeksi dan 682 lainnya diisolasi.
Saat ini, memang belum dipastikan adanya korban tewas karena MERS. Namun, kondisi pasien pertama yang tertular MERS pada 20 Mei lalu kini kritis. Pria berusia 68 tahun itu baru bepergian ke Timur Tengah. Selain itu, ada perempuan 58 tahun yang meninggal karena penyakit paru-paru. Dia telah melakukan kontak langsung dengan pasien pertama. Pemerintah masih menyelidiki apakah kematian itu disebabkan MERS atau memang orang tersebut memiliki penyakit sebelumnya.
Penularan yang belum bisa dibendung tersebut membuat Presiden Korsel Park Geun-hye berang. Terlebih, ini merupakan kasus MERS terbesar di luar negara Timur Tengah. Penularan di Korsel juga terbilang cepat. Hanya dalam tempo 10 hari, sudah ada 18 orang yang positif.
’’Respons awal atas kasus MERS ini sangat kurang,’’ ujar Park saat rapat dengan para pejabat di Kementerian Kesehatan kemarin.
Dia meminta pemerintah mengerahkan seluruh upaya untuk mencegah penularan lebih lanjut. ’’Kita harus menemukan alasan mengapa penularan di Korsel lebih cepat daripada di negara lain,’’ tegasnya kepada para pejabat.
Pemerintah Korsel memang mendapat kritik tajam dari berbagai pihak. Karena kelalaian pihak terkait, ditengarai MERS telah menular ke Hongkong dan Tiongkok Daratan. Hal itu terjadi setelah anak lelaki pria 68 tahun tersebut diperbolehkan bepergian ke dua wilayah itu. Padahal, saat itu sudah diketahui bahwa ayahnya positif MERS dan dokter melarang dia bepergian. Saat di Tiongkok, baru diketahui bahwa dia juga positif MERS.
Pemerintah Tiongkok saat ini mencari 13 orang yang melakukan kontak langsung dengan anak pasien Korsel tersebut. Termasuk 11 orang yang bepergian di bus yang sama dengan pria tersebut saat berada di Kota Huizhou, Provinsi Guangdong, Tiongkok. Masalahnya, tidak diketahui siapa saja mereka. (AFP/AP/Reuters/sha/c5/ami)