Jawa Pos

Bawa Cerita Ibu ke Luar Negeri

-

LONCATANLONCATAN karir dan aktivitas yang dilakukan Grace Natalie tidak berdiri sendiri. Sejak menikah pada Oktober 2011, sang suami, Kevin Osmond, menjadi salah satu penentu penting dalam perjalanan hidupnya. Termasuk pilihan terkininya terjun di dunia politik.

Duduk sebagai ketua umum, perempuan kelahiran Jakarta, 4 Juli 1982, itu kini berkonsent­rasi membangun sebuah partai baru, Partai Solidarita­s Indonesia (PSI). ”Suami dukung. Kalau suami nggak support,

mungkin saya terjun di politik seperti sekarang,” katanya.

Menurut Grace, dirinya perlu meminta restu suami karena kesadaran atas posisi dan tanggung jawab yang dipikulnya. Setinggi atau sejauh apa pun melangkah, Grace sadar tetap merupakan seorang ibu dan istri. ”Dari awal, kami memang selalu diskusi sama-sama,” imbuhnya.

Ibu satu anak berdarah Melayu, Tionghoa, dan Belanda itu awalnya mulai banyak dikenal sebagai pembaca berita di salah satu TV swasta.

Pada pertengaha­n 2012, Grace membuat lompatan. Dia mundur sebagai presenter dan bergabung dengan lembaga riset dan konsultan politik, Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC). Dia duduk sebagai chief executive officer (CEO).

Loncatan berikutnya adalah ketika Grace memperkena­lkan partai baru yang digawangi bersama sejumlah rekanrekan­nya sesama anak muda. ”Partai ini ramah perempuan, rapat sampai malam-malam banget. Terus, saya kalau ke luar juga pernah lebih dari tiga hari. Partai jalan, keluarga jangan pula terbengkal­ai,” tuturnya. (dyn/c17/nw)

MENCARI sosok perempuan ideal bagi Chief Happiness Officer (CHO) Fortune PR Indira Abidin tak sulit. Pemimpin perempuan yang dia idolakan adalah orang terdekatny­a, yakni ibunya sendiri, Miranty Abidin.

”Sumber inspirasi itu adalah ibu saya,” katanya. Indira menyatakan belajar banyak hal dari sang ibu. Misalnya bagaimana bergerak cepat, sigap, serta tangkas berpikir dan menelaah berbagai isu yang muncul.

Tantangan paling besar yang dia rasakan sebagai pemimpin terkait dengan upaya menjaga keseimbang­an antara keluarga dan karir. Juga pengembang­an spiritual, intelektua­l, emosional, dan fisik. ”Kesehatan dan keseimbang­an hidup harus terus dijaga di tengah tuntutan dinamika usaha,” ucap dia.

Karena itu, begitu didapuk sebagai pembicara dalam forum internasio­nal bertajuk

yang diselengga­rakan Chamber Trade Sweden (Kamar Dagang Swedia), Indira tak kesulitan. Sebagai pelaku industri periklanan dan komunikasi, dia harus menjabarka­n kepemimpin­an perempuan. (wan/ c11/end)

 ?? AGUS WAHYUDI/JAWA POS ?? nggak
nggak
nggak Leadership and Ethnics in Developmen­t Countries
AGUS WAHYUDI/JAWA POS nggak nggak nggak Leadership and Ethnics in Developmen­t Countries
 ?? DOK/JAWA POS ??
DOK/JAWA POS

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia