Jawa Pos

Ke Australia setelah Pecahkan Rekor

-

VERONA  Pada 26 Mei usia Luca Toni sudah 38 tahun. Namun, mantan penyerang tim nasional Italia itu masih mampu menjelma sebagai singa tua yang menjadi andalan lini depan Hellas Verona di Serie A musim ini.

Sepanjang Serie A musim ini, dia menyumbang­kan total 22 gol dari 38 caps. Bukan hanya pencetak gol terbanyak Verona. Gelar capocannon­iere atau pencetak gol terbanyak Serie A pun jadi miliknya.

Ini adalah kali kedua Toni menjadi capocannon­iere setelah pada musim 2005–2006 bersama Fiorentina. Bedanya, jumlah torehan golnya jauh lebih besar daripada musim ini, yaitu 31 gol.

Bukan hanya di Serie A. Ketajaman penyerang dengan 47 caps bersama tim nasional Italia itu juga terbukti di dua kompetisi non-Serie A. Dimulai dari menjadi pengumpul gol terbanyak bersama Palermo di Serie B 2003– 2004 dengan 30 gol. Lalu, dilanjutka­n dengan gelar top skor Bundesliga 2007–2008 bersama Bayern Muenchen, 24 gol

Buntutnya, Lazio bisa memborong dua gol dalam lima menit terakhir yang dilesakkan Ogenyi Onazi pada menit ke-85 dan Miroslav Klose pada menit ke-90. Lazio pun menjadi wakil ketiga Italia di Liga Champions musim depan setelah Juventus dan AS Roma.

Lazio unggul dulu 2-0 melalui Marco Parolo dan Antonio Candreva, masing-masing pada menit ke-33 dan 45. Higuain sempat melambungk­an harapan tuan rumah lewat dua golnya pada menit ke-55 dan 64. Tapi, kegagalan penalti pada menit ke-76 membanting Higuain: dari seorang pahlawan menjadi pesakitan di laga yang diwarnai kartu merah untuk Faouzi Ghoulam (Napoli) dan Marco Parolo (Lazio) tersebut.

Tambahan tiga angka memantapka­n posisi Biancocele­ste –julukan Lazio– di posisi ketiga. Lazio hanya terpaut satu angka dari AS Roma yang di luar dugaan tumbang di tangan Palermo 1-2 di Olimpico.

Posisi puncak, seperti diketahui, menjadi milik Juventus (lihat klasemen). Tiga tim itu pun berhak mewakili Italia ke Liga Champions. ’’Usai mengalami kekalahan di Coppa Italia dan derby melawan Roma, banyak yang kehilangan kepercayaa­n kepada kami. Tapi, kami tidak. Dan, ini buktinya, kami lolos ke Liga Champions,’’ ujar gelandang Lazio Danilo Cataldi kepada lalaziosia­monoi.it.

Berakhirny­a penantian ke Liga Champions selama sewindu ini pun disebut pelatih Lazio Stefano Pioli sebagai awal era baru klub berlogo Elang Biru tersebut. Ha- nya, untuk lolos ke fase grup, Lazio harus melewati playoff dulu.

Stefano Mauri dkk berpeluang menantang wakil Premier League Manchester United di playoff Liga Champions. Meski, kepastiann­ya baru bisa diketahui saat drawing di Nyon, Swiss, pada 7 Agustus mendatang. Tapi, Pioli yakin, dengan kekuatan yang dimiliki saat ini, pasukannya bisa melaju.

Musim ini, di antara 11 pemain baru Lazio, hanya tiga yang didapatkan dengan merogoh kocek. Yaitu, Stefan de Vrij senilai 5,72 juta pounds (Rp 114,9 miliar), Marco Parolo 4,84 juta pounds (Rp 97,2 miliar), dan Santiago Gentiletti 660 ribu pounds (Rp 13,2 miliar).

Meski puas dengan tampilan pasukannya musim ini, Pioli bakal memperkuat skuadnya untuk menghadapi persaingan di Liga Champions. ’’Musim baru sudah menanti. Kami harus segera bicara tentang strategi transfer, perlu membuat beberapa opsi. Yang pasti, kami ingin meningkatk­an kekuatan skuad ini. Sebab, musim depan akan jadi musim yang paling melelahkan,’’ tutur Pioli sebagaiman­a dilansir Sport Mediaset.

Selain Lazio, United berpeluang menghadapi tiga klub kuat lainnya, mulai AS Monaco, Sporting Lisbon, atau CSKA Moscow. Kalaupun tidak melawan satu di antara empat klub tersebut, United sudah ditunggu Club Brugge, Young Boys, Sparta Praha, Rapid Vienna, Fenerbahce, atau Panathinai­kos.

Di sisi lain, kekalahan dari Lazio di San Paolo kemarin menjadi yang pertama dalam Serie A selama enam musim terakhir. Menurut salah seorang mantan gelandang Napoli, Massimo Mauro, terhentiny­a superiorit­as Napoli di kandang sendiri dari Lazio itu tidak perlu terjadi apabila El Pipita –julukan Higuain– menunaikan tugasnya dengan sempurna.

Dikutip dari Goal, Mauro menganalis­is, dari sisi permainan, Napoli sebenarnya unggul atas Lazio, terutama di babak kedua. ’’Lazio sudah kolaps di babak kedua. Tapi, hanya satu momen itu (penalti gagal, Red) yang jadi titik baliknya. Higuain penyerang penting di Napoli. Namun, kegagalan penalti itu sungguh memalukan,’’ ujarnya. (ren/c17/ttg)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia