Jawa Pos

Lakukan Riset Makanan Atlet Selama Dua Tahun

Atau kampung atlet seolah-olah menjadi hal yang wajib disiapkan oleh tuan rumah sebuah Terkadang harus menggelont­orkan dana besar untuk merealisas­ikan proyek itu. Namun, tahun ini Singapura memilih konsep terobosan, Konsep Village in the City yang Menggan

-

multievent.

host

village in the city.

SELAMA ini, SEA Games selalu identik dengan kampung atlet. Seluruh atlet dari semua negara kontestan biasanya tumplek bleg di kompleks bangunan selama ajang berlangsun­g.

Singapura, tuan rumah SEA Games 2015, melakukan perubahan. Konsep athlete village dihilangka­n. Diganti dengan village in the city.

Sebanyak 20 hotel yang tersebar di Chinatown, Havelock, Marina Bay, dan Tanjong Pagar menjadi ”rumah baru” bagi seluruh atlet dari sebelas negara yang berkompeti­si.

Konsep yang diusung Singapore Southeast Asian Games Organising Committee (Singsoc) adalah in the City. Harapannya, atlet dapat menikmati kota dan pemandanga­n Singapura dengan cara yang unik, tapi tidak menghilang­kan fokus utama atlet untuk mencapai prestasi setinggiti­ngginya.

Rachel Ang, Singsoc, mengatakan, jarak hotel para atlet juga tidak terlalu jauh dari venue pertanding­an sehingga memudahkan dalam hal transporta­si. Lokasi hotel memang disesuaika­n dengan jenis cabor dan jarak ke venue pertanding­an. Namun, satu hotel tidak dihuni satu negara saja.

”Kebanyakan satu hotel itu ditempati oleh satu jenis cabor yang sama dari semua negara yang berkompeti­si. Meskipun ada beberapa hotel yang ditempati lebih dari satu jenis olahraga,” papar Rachel.

Hotel-hotel tersebut dipilih berdasar proses tender yang dilakukan Singsoc April tahun lalu. Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi. Yakni, keamanan, jarak menuju venue, kenyamanan, dan fasilitas lain. Contohnya gym untuk latihan atlet.

” Semua hotel ini juga menawarkan harga yang menarik kepada kami. Tapi, saya tidak bisa memberi ta hu Anda berapa harganya,” ungkap Rachel.

Urusan keamanan pun tak kalah menjadi perhatian. Di setiap hotel, disediakan sekuriti dan tidak sembarang orang bisa masuk, kecuali tamu. Tamu pun harus memiliki kartu akreditasi dan bikin janji sebelumnya.

Dengan konsep tersebut, apakah tidak khawatir atlet bebas keluar dan menikmati kehidupan malam Singapura? ” Saya kira itu terserah mereka. Tapi, saya pikir, di kampung atlet juga sebenarnya bisa keluar semaunya,” ujar Rachel, lantas tertawa.

Bukan hanya soal keamanan, urusan perut juga menjadi perhatian utama. Bahkan, Singsoc berkerja sama dengan Singapore Sport Institute dan selama dua tahun mengembang­kan menu yang akan dikonsumsi para atlet di tiap hotel. Termasuk berdiskusi dengan chef di tiap hotel tersebut agar menu seragam.

Menu makanan yang disajikan juga memperhati­kan background atlet. Termasuk makanan halal untuk atlet beragama Islam.

” Kemajuan transporta­si di sini saya kira membuat mereka yakin tidak perlu membangun perkam pung an atlet,” kata Aji Santoso, pe latih kepala tim nasional sepak bo la Indonesia. (*/ c11/ nur)

 ?? ANGGER BONDAN/JAWA POS ?? Celebratio­n
senior manager public relations and strategic communicat­ions KONSEP BARU: Days Hotel Singapore At Zhongsan Park menjadi tempat penginapan atlet sepak bola yang bertanding di SEA Games 2015.
ANGGER BONDAN/JAWA POS Celebratio­n senior manager public relations and strategic communicat­ions KONSEP BARU: Days Hotel Singapore At Zhongsan Park menjadi tempat penginapan atlet sepak bola yang bertanding di SEA Games 2015.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia