Buka SMPN 54, Dispendik Cari Guru
SURABAYA – Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2015 Surabaya diwarnai penambahan sekolah baru. Setelah SDN Sememi 2 dan SMPN 53, kemarin (1/6) giliran SMPN 54 yang diresmikan Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya bersama camat setempat.
Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dispendik Surabaya Eko Prasetyoningsih menjelaskan, sekolah di kawasan Bulak itu berdiri di lahan milik pemkot. Fungsi lahan tersebut memang ditujukan untuk pembangunan sekolah
Setelah bangunan fisik selesai, dispendik segera memenuhi kebutuhan proses belajar mengajar. Misalnya, ketersediaan guru serta sarana dan prasarana yang memadai. ”Khusus untuk gedung, kami sudah berkoordinasi dengan dinas PU cipta karya agar merampungkan finishing- nya,” kata Eko.
Perempuan yang juga bertugas sebagai humas Dispendik Surabaya tersebut menyatakan segara melakukan pemetaan untuk menempatkan guru di SMPN 54. ”Guru-guru yang kelebihan jam mengajar segera kami kirim ke sana,” jelasnya.
Kelebihan jam mengajar ini maksud Eko adalah guru yang tidak ”kebagian” jam mengajar di sekolahnya. Biasanya dikarenakan jumlah guru yang tersedia dalam mata pelajaran itu terlalu banyak. Umumnya guruguru ini mengisi jam mengajarnya di sekolah-sekolah swasta atas sepengetahuan kepala se- kolah dan Dispendik.
Terkait dengan PPDB tahun ini, mantan kepala SDN Wonokusumo 4 itu menjelaskan prosesnya. Pada tahun pelajaran pertama, SMPN 54 akan membuka empat rombongan belajar (rombel) atau empat kelas. Satu kelas memiliki kuota 40 siswa.
Selebihnya, ruangan digunakan untuk laboratorium dan pemenuhan sarana-prasana pendidikan lainnya. Dia berharap kuota tersebut dapat terpenuhi dan proses belajar mengajar berjalan dengan lancar.
Camat Bulak Suprayitna menambahkan, sosialisasi kepada warga kecamatan maupun Kelurahan Bulak perihal pembukaan SMPN 54 itu dilaksanakan kemarin (1/6). ”Untuk tahun pelajaran ini, dibuka kelas I SMP karena Juli sudah siap. Insya Allah, pendaftaran juga sudah muncul di sistem PPDB milik Pemkot Surabaya,” ujar Prayit.
Menurut Prayit, pemkot tengah mengebut perlengkapan. Mulai faktor utama seperti kepala se- kolah, TU, dan guru-guru hingga kebutuhan bangku, meja kursi, papan tulis, dan sebagainya. ”Tapi, bukan berarti sekolah baru terus guru baru. Dispendik kota telah menyiapkan guru-guru yang sudah professional. Jadi, jelas mampu mengimbangi SMP lain,” tegas Prayit.
Pria asal Surabaya itu mengatakan, hampir seluruh sarana belajar seperti perpustakaan, kamar mandi, listrik, dan aliran air telah siap. Sarana pendukung, seperti paving jalan dan halaman sekolah, penanaman pohonpohon, lapangan basket dan futsal, serta lapangan upacara, tengah dikerjakan.
Meski gedung utama telah siap pakai, pembangunan sekolah di Jalan Kyai Tambak Deres itu memang belum sepenuhnya kelar. Masih ada pembangunan gedung kelas dan fasilitas lain di sisi gedung utama. ”Penyelesaian dilakukan sambil jalan. Agar sarana pendidikan ini juga dapat segera dimanfaatkan,” terangnya.
SMPN 54 merupakan gedung SMP kedua di Kecamatan Bulak setelah SMPN 18. Sementara itu, sekolah dasar (SD) sederajat di lingkungan kecamatan tersebut berjumlah sembilan sekolah. Karena itu, SMP baru tersebut diharapkan dan didukung warga. Selama ini warga sering mengeluhkan jauhnya jarak sekolah.
Sebagian besar warga Bulak menyekolahkan anaknya di SMPN 15 di daerah Kedung Cowek, akses utama menuju Suramadu. Jalan tersebut dinilai cukup membahayakan untuk lalu-lalang siswa SMP.
”Kami harap warga bisa memanfaatkan sebaik- baiknya fasilitas ini. Terutama untuk warga setempat. Apalagi di dekat sekolah juga banyak sarana yang mendukung,” jelas Prayit.
Sarana yang dimaksud, antara lain, adanya selter angkutan kota. Letaknya berdekatan dengan sekolah. Siswa yang harus naik angkutan memiliki akses yang mudah. Sekolah itu juga berdekatan dengan kantor kecamatan serta taman dan Taman Hiburan Pantai (THP) Kenjeran. (bri/aya/c6/ayi)