Polair Sergap Nelayan di Laut
Tangkap Ikan Pakai Bom
SURABAYA – Menangkap ikan dengan bom menjadi pemicu kerusakan bawah laut dan ekosistem. Tiga nelayan warga Kabupaten Sumenep disergap Ditpolair Polda Jatim saat menangkap ikan dengan bondet ( bom ikan) di laut lepas kawasan Giligenting, Sumenep.
Tiga nelayan itu bernama Rais, Rahwan, dan Latif. Kemarin (1/6) mereka dipamerkan Polda Jatim di depan wartawan. Informasinya, para nelayan tersebut sudah lama menggunakan bondet saat menangkap ikan. Cara itu menimbulkan ledakan besar.
”Ada masyarakat yang melapor ke kami,” kata Kasubnit Gakum Ditpolair Polda Jatim AKBP Puji Hendro Wibowo.
Laporan itu ditindaklanjuti. Aparat mengecek ke lokasi mereka kerap meledakkan bom yang merusak ekosistem dan habitat laut lain.
Pukul 19.30 pada pertengahan Mei lalu, polisi memergoki mereka beraksi lagi. Saat itu, polisi mendapati kapal dengan lambung bertulisan Buser Dewaruci meledakkan bom di tengah laut.
Polisi mendekat dan langsung menyergap mereka. Seluruh isi kapal diperiksa. Di dalam kapal, ditemukan bahan peledak serta perlengkapan lain. Mereka pun mengakui sering menggunakan bom untuk menangkap ikan. ”Tiga awak kapal itu kami amankan,” kata Puji Hendro.
Dari kapal para tersangka, ungkap Puji Hendro, polisi berhasil mengamankan barang bukti kapal beserta mesin, 250 gram serbuk hitam, 1 kilogram serbuk putih, 1 sumbu, 1 ons belerang, 9 meter kabel putih biru, 6 botol kecil, 2 unit genset, dan 1 pemberat. ”Para tersangka terancam hukuman 10 tahun penjara atau denda Rp 2 miliar,” tegasnya. (ian/c6/roz)