Jawa Pos

Tahun Ini Target Akreditasi 560 Lembaga PNF

-

SURABAYA – Pendidikan nonformal (PNF) mendapatka­n perhatian penuh dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Jatim. Tahun ini seluruh penyelengg­ara PNF memperoleh jatah perbaikan kualitas melalui akreditasi.

Kepala Bidang Pendidikan Nonformal dan Informal (PNFI) Dikbud Jatim Nasor menjelaska­n, program akreditasi itu diharapkan mampu meningkatk­an kepercayaa­n masyarakat kepada lembaga PNF. ’’Kalau ada akreditasi, masyarakat akan semakin percaya kepada lembaga PNF. Selain itu, pengukuran kualitas lembaga PNF dapat dilihat dari nilai akreditasi,” jelas ketua pokja akreditasi PNF Jatim tersebut.

Apalagi sebelumnya, lanjut Nasor, lembaga PNF Jatim tidak memiliki akreditasi. Dengan adanya program perdana itu, dia mengharapk­an mutu pendidikan di Jatim semakin berkualita­s dan mampu bersaing dengan provinsi lainnya, bahkan tingkat internasio­nal.

Sasaran akreditasi di Jatim tahun ini meliputi 52.731 lembaga. Itu terdiri atas 46.128 lembaga pendidikan anak usia dini (PAUD), 2.090 lembaga kesetaraan, 3.060 tempat kursus, 340 taman bacaan masyarakat (TBM), dan 1.111 PKBM (pusat kegiatan belajar masyarakat).

Ketua DPD Forum Komunikasi PKBM Kota Surabaya Imam Rochani menjelaska­n, program itu menjawab kegelisaha­n selama ini. Sebab, berdasar Peraturan Wali Kota (Perwali) Surabaya No 47 Tahun 2013 tentang Penyelengg­araan dan Pendidikan di Kota Surabaya, pasal 69 ayat 5a menyebutka­n, satuan pendidikan yang belum terakredit­asi harus mendaftar ulang setiap enam bulan.

’’Selama ini kami harus melakukan daftar ulang setiap enam bulan sekali. Jelas saja itu sangat merepotkan. Kami harus wirawiri mengurusny­a,” kata Imam. Karena itu, dia sangat mendukung program akreditasi untuk penyelengg­ara PNF.

Program akreditasi itu dilakukan Badan Akreditasi Nasional Pendidikan Nonformal (BAN-PNF). Akreditasi berlangsun­g secara bertahap. Ketua Komisi Peningkata­n Kompetensi Asesor BAN-PNF Prof Dr Netti Herawati MSi menjelaska­n, akreditasi lembaga nonformal di Jatim terbagi menjadi empat tahap. ’’Pelaksanaa­n mulai Mei sam- pai Oktober. Setiap tahap, ada 120 lembaga yang menjalani akreditasi,” jelasnya.

Netti mengungkap­kan, seluruh lembaga PNF di Jatim akan mendapatka­n jatah akreditasi. Hanya, pelaksanaa­nnya secara bertahap. Program akreditasi PNF tersebut berlangsun­g perdana pada tahun ini. ”Kuota tahun ini sekitar 5.000 lembaga PNF. Jumlah itu dibagi untuk 18 provinsi. Jatim termasuk provinsi yang mendapatka­n jatah melimpah, yakni 560 lembaga PNF,” katanya.

Komponen penting dalam penentuan kuota akreditasi lembaga PNF, lanjut Netti, adalah jumlah lembaga PNF serta kesungguha­n pemerintah provinsi dalam memajukan lembaga PNF. ’’Saya lihat Jatim ini memiliki banyak potensi,” paparnya. (bri/c6/ai)

 ??  ??
 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia