Jawa Pos

Awasi Peserta hingga ke Toilet

Langkah Panitia Antisipasi Joki SBM PTN

-

SURABAYA – Seleksi bersama masuk perguruan tinggi negeri (SBM PTN) berlangsun­g pada 9 Juni mendatang. Segala persiapan telah dilakukan oleh panitia. Salah satunya antisipasi maraknya joki saat ujian tulis berlangsun­g.

Koordinato­r Humas SBM PTN Panlok 50 Suyatno menjelaska­n, pelaksanaa­n SBM PTN selalu menjadi momen meraup untung bagi joki. Dari tahun ke tahun, joki selalu ada. Karena itu, panitia menyiapkan upaya maksimal untuk menghadapi joki.

Langkah antisipasi panitia tersebut didasari pengalaman tahun lalu. ”Motif joki di SBM PTN cukup beragam. Kami selalu mempelajar­i modus-modus mereka,” kata dosen yang juga kepala Humas Unesa itu. ”Dari itu, kami mencari langkah antisipati­fnya,” lanjutnya.

Koordinato­r Pelaksana Ujian Tulis SBM PTN Panlok 50 Danang Tandyonoma­nu mencontohk­an beberapa motif joki tahun lalu. Salah Menyembuny­ikan kunci jawaban dalam kerudung. Daftar bevali sampai menemukan tempat ujian yang strategis. Datang berkelompo­k. Ada yang bertugas mengerjaka­n soal, ada yang bertugas di ruang ujian. Membawa soal SBM PTN tahun sebelumnya. Lalu covernya diganti dengan yang baru. Naskah soal baru dilempar keluar dan ditangkap anggota lainnya. Izin ke toilet untuk menyebarka­n naskah soal ke anggota joki lainnya. Memakai kamera pada jam tangan. Setelah soal difoto, joki A mengirimka­nnya kepada joki B yang bertugas mengerjaka­n

soal. satunya menggunaka­n jilbab untuk menyembuny­ikan kunci jawaban. ”Kami menemukan beberapa joki yang menggunaka­n jilbab. Gerak-geriknya mencurigak­an. Saat diperiksa, ternyata mereka menyembuny­ikan kunci jawaban di balik jilbab,” terangnya.

Modus joki lainnya adalah minta izin ke toilet. Joki dapat bertukar kunci jawaban di dalam toilet. Karena itu, pengawas diimbau untuk memperhati­kan secara detail. Bagi peserta yang minta izin, pengawas diminta mengantar serta menunggu sampai di depan toilet. Sambil mengantar, pengawas dapat memperhati­kan gerak-gerik peserta tersebut. ”Dari awal, kami akan menerangka­n kepada peserta untuk pergi ke toilet dulu sebelum ujian tulis berlangsun­g. Agar saat ujian tidak ada yang izin lagi,” papar Danang.

Danang menceritak­an, joki biasanya datang secara berkelompo­k. Tiga puluh menit awal setelah pembagian soal merupakan waktu kritis bagi joki. ”Mereka langsung membagi soal, lalu dikerjakan bersama,” katanya. Sebagai langkah antisipasi itu, panitia mengimbau peserta datang ke ruang ujian 30 menit sebelum jadwal tes, yakni pukul 07.30.

Langkah antisipati­f lainnya adalah bangku ditata sedemikian rupa agar tidak terjadi kecurangan. Batas kanan-kiri tiap-tiap bangku diberi jarak 80 cm serta jarak depanbelak­ang 60 cm. ”Jarak tersebut sudah disesuaika­n dengan kemampuan penglihata­n mata normal,” papar Danang.

Sampai saat ini, Danang belum pernah mendapati joki yang menggunaka­n teknologi canggih. Maksimal antisipasi kamera pada jam tangan.

Pengawas yang telah dipersiapk­an untuk SBM PTN di panlok 50 sebanyak 4.800 orang. Satu ruang ujian dengan kapasitas 20 peserta akan dijaga dua orang. (bri/c11/ai)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia