Tambah Sebelas Pelaksana Unas Online
Dispendik Terus Genjot Sarana dan Prasarana
GRESIK – Gresik menjadi salah satu kabupaten terdepan dalam pelaksanaan unas online atau unas computer based test (CBT). Karena Unas Online 2015 lancar dan sukses, Dispendik Gresik berencana menambah sebelas lagi sekolah pelaksana unas online. Itu target yang realistis.
Pada Ujian Nasional (Unas) 2015, ada tiga SMA/SMK di Gresik yang unas online. Yaitu, SMAN 1 Gresik, SMA Muhammadiyah 1 Gresik, dan SMKN 1 Cerme. Juga, ada dua SMP, yakni SMPN 1 Gresik dan SMP Muhammadiyah 12 GKB. Tahun depan, jumlahnya tambah sebelas sekolah lagi. Masing-masing 6 SMP, 4 SMA, dan 1 SMK negeri.
Wakil Bupati (Wabup) M. Qosim menyatakan, pertimbangan keputusan itu bukanlah gengsi. Unas online, lanjut mantan kepala SMAN 1 Babat itu, lebih simpel dan efisien. Qosim pun yakin target tersebut bisa tercapai. Apalagi, sarana dan prasarana sekolah terus digenjot Pemkab Gresik. ’’Target itu sangat realistis. Sarana penunjang sudah memadai,’’ katanya.
Sekretaris Dinas Pendidikan (Dispendik) Gresik Adik Mulyo menjelaskan, dispendik tidak serta-merta mengajukan jumlah tersebut. Banyak hal yang dipertimbangkan, termasuk hasil pemetaan potensi guru dan siswa. Selain itu, fasilitas dan sarana penunjang
JENJANG SMP SMPN 1 Gresik SMP Muhammadiyah 12 GKB
JENJANG SMA/SMKA SMAN 1 Gresik SMA Muhammadiyah 1 Gresik SMKN 1 Cerme terus dimaksimalkan, terutama pengadaan sarana komputer.
Adik memaparkan, pada tahun ini, seluruh sekolah negeri digerojok dana insentif daerah (DID). Per sekolah dapat jatah sekitar Rp 200
JENJANG SMP SMPN 2 Gresik SMPN 3 Gresik SMPN 1 Manyar SMPN 1 Cerme SMPN 1 Sidayu SMPN 1 Bungah
JENJANG SMA/SMK SMAN 1 Manyar SMAN 1 Kebomas SMAN 1 Cerme SMAN 1 Sidayu SMKN 1 Duduksampeyan juta. ’’Dana DID akan dimaksimalkan untuk pengadaan sarana penunjang komputer,’’ jelasnya.
Menurut dia, biasanya penggunaan dana DID berbentuk bangunan fisik. Mulai tahun ini, dana yang bersumber dari APBN itu dikelola dinas pekerjaan umum (PU). Sekolah bisa saja mengalihkan pemanfaatan dana untuk pengadaan sarana dan prasarana.
’’Itu bergantung permintaan sekolah. Bisa untuk menunjang kelangsungan belajar mengajar,’’ imbuhnya. Adik memastikan, setelah sarana dan prasarana sekolah tersebut lengkap, dispendik akan mengusulkan tambahan sebelas sekolah untuk melaksanakan unas online.
Biasanya, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dan Dikbud Provinsi Jatim akan turun melakukan verifikasi. Tujuannya, memastikan kesiapan sekolah sebagai pelaksana unas online. (mar/c17/roz)