Jawa Pos

Perang Bintang di Tour de France

Tour de France 2015 segera bergulir. Pertarunga­n 21 etape pada 4 hingga 26 Juli menempuh jarak total lebih dari 3.300 km. ’’Le Tour’’ tahun ini berpotensi jadi yang paling seru dalam sejarah. Sebab, sedikitnya ada empat kandidat utama juara.

-

TOUR de France 2015 segera bergulir. Pertarunga­n 21 etape pada 4 hingga 26 Juli itu menempuh jarak total lebih dari 3.300 km. ”Le Tour” tahun ini berpotensi menjadi yang paling seru dalam sejarah. Sebab, sedikitnya ada empat kandidat utama juara. Ini perang bintang balap sepeda. Selengkapn­ya baca

DUA puluh dua tim tampil di Tour de France (TdF) 2015, masing-masing menurunkan sembilan pembalap. Berarti, total ada 198 pembalap memburu hasil di ajang balap sepeda paling bergengsi ini.

Tidak semua tim memburu juara utama alias general classifica­tion (GC), merebut maillot jaune alias yellow jersey. Ada yang fokus ke juara

point classifica­tion ( green jersey), ada yang fokus memburu kemenangan etape ( stage hunter).

Tapi, ini adalah TdF. Yellow jersey tetap merupakan prestasi terbesar di dunia balap sepeda, mungkin lebih berharga dari rainbow jersey tanda juara dunia.

Dan tahun ini, penyelengg­ara dari ASO (Amaury Sport Organisati­on) telah menyiapkan rute yang mendebarka­n untuk merebut yellow. Hanya ada sedikit time trial (hanya 14 km

individual time trial di etape pembuka), lalu banyak etape gunung.

Syarat utama merebut yellow, dari dulu, memang harus jagoan tanjakan. Nah, tahun ini, syaratnya jadi makin mutlak.

Memasuki lomba ini, muncullah empat pembalap yang dianggap punya kans terbesar menjadi juara. Yaitu, juara 2013 Chris Froome (Team Sky), juara 2014 Vincenzo Nibali (Astana), juara 2007 dan 2009 Alberto Contador (Tinkoff-Saxo), plus best young

rider dan king of the

mountain 2013 sekaligus juara Giro d’Italia 2014 Nairo Quintana (Movistar).

Ad Ada a yang bilang mereka adalah ’’Fantastic Four’’ TdF 2015.

Di antara empat nama itu, yang mendapat sorotan terbesar mungkin adalah Froome. Setelah juara 2013, dia gagal finis tahun lalu setelah terjatuh di etape ’’jalan batu’’.

Dikenal sebagai climber hebat, Froome juga time trialist yang luar biasa. Masalahnya, tahun ini dia tidak bisa memakai

time trial sebagai senjata. Jadi, kehebatan murninya sebagai

climber akan diuji sampai maksimal.

Pembalap Inggris itu menghadapi TdF 2015 dengan persiapan tidak seintensif tahun-tahun sebelumnya. Mengurangi jumlah lomba dengan harapan kondisi benar-benar fresh saat TdF dimulai.

Meski demikian, dia tetap mampu merebut dua lomba hebat. Pada Februari, dia memenangi Ruta del Sol di Spanyol, mengalahka­n Alberto Contador. Lalu, sebagai persiapan terakhir, dia memenangi Criterium du Dauphine di Prancis, mengalahka­n Vincenzo Nibali dan beberapa unggulan lain.

Menjelang TdF, Froome juga memilih lebih banyak istirahat daripada latihan intensif. Dia menghabisk­an lebih banyak waktu di rumahnya di Monaco, menemani istrinya, Michelle, yang sedang mengandung. Porsi latihannya sangat ditata, kebanyakan untuk menjajal beberapa etape kunci lomba.

Bahwa istrinya mengandung disebut sebagaigai motivasi ekstra untuk juara. ’’Saya ya akan punya anak lakilaki. Ini membuat embuat saya ingin mengayuhuh pedal lebih keras. Senang Senaang rasanyasan­yrasanya sisi lain hidup saya berada beraada di jalan yang tepat,’’ ujarnya seperti dilansir Gazzetta dello Sport.

Alberto Contador bakal jadi penantang utama Froome. Sama dengan Froome, Contador out dari TdF 2014 karena jatuh dan cedera.

Bedanya, Contador mengawali 2015 dengan jadwal jauh lebih padat. Termasuk memenangi grand tour pembuka, Giro d’Italia, Mei lalu. Contador memang punya ambisi besar: Meraih juara ganda Giro dan Tour di tahun yang sama, menyamai prestasi Marco Pantani pada 1998. Usai Giro d’Italia pun, Contador langsung tancap gas. Dia baru saja memenangi Route de Sud di Prancis, mengalahka­n Nairo Quintana di tanjakan kunci lomba.

Mampukah Contador menjaga kondisi tersebut selama 21 etape di TdF? Itu yang akan ditunggu perkembang­annya.

Quintana sendiri mengaku tidak khawatir dikalahkan Contador di Route de Sud. Malah, Quintana mengaku belum memaksakan dirinya di lomba tersebut. Pembalap Kolombia itu mengingatk­an, Contador menang bukan di tanjakan lomba, melainkan saat turunan. Nah, saat itu, Q Quintana memilih tidak mengejar karena tidak ingin mengambil risiko terlalu besar menjelang TdF.

Quintana yakin bisa meraih hasil baik di TdF. Di antara empat kandidat utama, mungkin dialah climberter­baik.climber terbaik. Sekarang tinggal bagaimana pembalap 25 tahun itu mengatur strategi dan tenagatten­aga selama tiga pekan, pekkan, menghadapi tiga unggulann unggulan lain yang lebih matang (Froome, Contador, dan Nibali, semua di kisaran 30 tahun).

’’Sebagai seorang pembalap, saya telah lebih maju bila dibandingk­an dengan Giro d’Italia tahun lalu,’’ ucapnya via Cyclingnew­s.

Andai jadi juara, Quintana akan mencatat sejarah sebagai pembalap Kolombia pertama yang memenangi TdF. Ekspektasi publik Kolombia pun tinggi. ’’Apalagi karena sepak bola sedang tidak baik,’’ ujarnya.

Last but not least: Nibali. Memasuki TdF 2015, persiapan sang juara bertahan justru paling dipenuhi tanda tanya. Dia mengikuti sedikit sekali lomba dan belum meraih satu kemenangan pun di awal tahun ini.

Ketika Criterium du Dauphine pun dia jauh di belakang Froome.

Tapi, bukan berarti Nibali bakal tercecer. Tahun lalu pun dia memasuki TdF dengan penuh tanda tanya. Eh, justru dia yang dominan. Apalagi, Nibali punya handling skill lebih hebat dibanding unggulan lain. Dan itu sangat berguna di etape jalan batu yang sangat berbahaya.

’’Quintana, Froome, dan Contador berada di level yang sama. Tapi, saya tidak takut pada siapa pun. Level persaingan di Tour akan sangat tinggi,’’ tegasnya saat mengikuti Dauphine.p (azrul ananda)

 ?? STEEPHILL.TV ?? PESAING UTAMA: Pembalap Sky Chris Froome disusul pembalap Astana Vincenzo Nibali (kiri) pada etape kedelapan Criterium du Dauphine (14/6).
STEEPHILL.TV PESAING UTAMA: Pembalap Sky Chris Froome disusul pembalap Astana Vincenzo Nibali (kiri) pada etape kedelapan Criterium du Dauphine (14/6).
 ??  ?? PERANG BINTANG:
Dari kiri, Chris Froome,
Nairo Quintana,
Alberto Contador, dan Vincenzo Nibali yang merupakan favorit utama juara Tour de France musim ini.
PERANG BINTANG: Dari kiri, Chris Froome, Nairo Quintana, Alberto Contador, dan Vincenzo Nibali yang merupakan favorit utama juara Tour de France musim ini.
 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia