Prihatin Pembinaan Usia Dini
SEBAGAI pelaku dalam dunia sepak bola, Pieter Huistra cukup prihatin melihat suspended dari FIFA terhadap PSSI dan sepak bola Indonesia. Sejak ditunjuk sebagai direktur teknik untuk tim nasional (timnas) sepak bola Indonesia pada Desember 2014, Huistra melihat potensi alam pesepak bola Indonesia.
’’Sayang kalau mereka tidak memperoleh wadah untuk mengembangkan potensi,’’ ujar pelatih asal Belanda tersebut. Berdasar pengalaman talent scouting di berbagai tempat di Indonesia, dia yakin bibit pesepak bola Indonesia tidak kalah oleh pesepak bola muda di Eropa. Nah, kalaupun mereka diadu, dia yakin tim muda Indonesia bisa memberikan kejutan seperti di ajang Danone Cup.
’’Masalah yang muncul adalah bagaimana memaksimalkan tim kelompok umur hingga level senior,’’ terang pria yang beberapa waktu lalu ditunjuk sebagai pelatih (interim) timnas senior tersebut.
Indonesia Timur, diakui Huistra, memberikan sentuhan tersendiri buat sepak bola nasional. Bakat alam yang terasah melalui tempaan program pelatihan tradisional tidak boleh disia-siakan. Huistra pun sebenarnya sudah merancang program buat sepak bola usia muda. Namun, karena sanksi FIFA, dia harus mengakhiri program tersebut lebih cepat. ’’Sebenarnya ada 4–5 spot yang akan kami maksimalkan dalam kompetisi usia dini,’’ ungkapnya.
Jakarta masih mendapat perhatian yang cukup besar untuk kompetisi level usia dini. (nap/c14/ ko)