Jawa Pos

Natural, Bohemian, Etnik, hingga Pop Art

Beragam Gaya Desain dalam Satu Hunian Mendekoras­i interior dengan satu tema di seluruh rumah, rupanya, tak cukup bagi Dewi. Banyak referensi gaya tata ruang yang menarik hatinya. Daripada hanya diwujudkan salah satu, Dewi memilih membaginya pada setiap

-

SELAMA ini Dewi tinggal di apartemen tengah kota yang sangat dekat dengan tempat kerjanya. Lahan yang mungil membuatnya secara efisien mendesain apartemen. Banyak perabot multifungs­i dengan desain futuristis bak hunian apartemen pada umumnya.

Saat membeli rumah di kawasan Surabaya Barat, Dewi sudah berancang-ancang memaksimal­kan hobinya menata ruangan. Pekerjaann­ya sebagai marketing komunikasi di sebuah perusahaan menjadikan­nya kaya soal referensi desain interior. Dia sudah banyak traveling ke sejumlah negara dan daerah di Indonesia. ’’Saat rumahnya jadi, sudah terbayang mau diapakan,’’ ungkap perempuan yang nama lengkapnya tidak mau disebutkan itu. Dia ingin setiap ruangan punya gaya desain interior yang berbeda-beda.

Ruang pertama yang akan ditemui saat masuk ruangannya adalah ruang bersantai sekaligus ruang tamu. Kesan natural langsung menyeruak melihat banyaknya tanaman yang ada. Atapnya berupa kayu-kayu yang disusun berjajar, lalu ditutup polikarbon­at bening. Di sela kayu tersebut diberi tanaman merambat. Sinar matahari yang masuk dilembutka­n dengan tanaman itu.

’’Ini spot favorit saya. Saat pagi, bagus sekali melihat cahaya yang lembut menerobos masuk ruangan,’’ kata Dewi. Dia meletakkan sebuah kursi malas di sudut ruangan. Di sanalah Dewi yang hobi berjemur menghabisk­an waktu santai saat weekend. Sangat segar duduk-duduk di sana. Di ruangan itu, ditempatka­n banyak sekali tanaman. Beberapa hiasan bergaya vintage juga disematkan di sana.

Untuk ruangan selanjutny­a, Dewi memberikan sentuhan pop art yang sangat kental. Sofa berwarna biru dengan cushion- ya yang chic langsung mencuri perhatian. Apalagi, tepat di atasnya terpasang lukisan Jacqueline Audry. ’’Dia itu artis, sutradara, dan penulis film asal Prancis yang sangat cantik. Aku seneng banget sama dia,’’ jelas Dewi. Selain lukisan dan bantal cushion, Dewi mengoleksi bendabenda lain bergambar Audry. Oh ya, di ruangan itu detail pop art- nya juga terasa lewat hiasan dinding bertema fashion.

Menengok ke bagian dapur, kita akan merasakan konsep natural sebagaiman­a di ruang santai. Ada meja makan yang menyatu dengan mini spot untuk memasak. Spot untuk memasak di ujung meja dilapisi dengan bata ekspose. Itu memberi kesan alami yang menyatu dengan meja makan yang terbuat dari kayu mahoni.

Dia menambahka­n kedalaman pada ruangan tersebut dengan nuansa abu-abu dan putih. Putih dipakai untuk kitchen set agar terlihat minimalis modern. Sementara itu, abu-abu digunakan untuk sudut dinding yang diberi kilas perjalanan Dewi keliling dunia. Dia menyematka­n peta dunia di sana untuk penanda cita-citanya tersebut.

Memasuki ruangan yang lebih privat, Dewi memilih etnik sebagai tema kamar utama. Nuansa hijau yang lembut pas dipadu dengan tempat tidur yang diberi dekorasi kain lombok dan cushion nuansa Timur Tengah. Permadani ala Timur Tengah dan karpet bulu kanguru terhampar di lantai. Di kamar yang lebih kecil, unsur bohemian langsung teridentif­ikasi dari bantal, lukisan, dan kain yang digantungk­an di interior tangga, juga karpet di samping tempat tidur.

Tip dari Dewi tidak perlu takut memadukan berbagai gaya desain dalam rumah. (puz/c19/dos)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia