Baru Separo Ramadan, 255 Penjahat Ditahan
GRESIK – Kapolres AKBP Ady Wibowo menatap wajah Aris Mujianto. Mata dan pelipis pemuda 26 tahun itu masih tampak biru. Dia menjadi sasaran gempuran bogem warga saat menggarong tiga rumah yang ditinggal Tarawih pemiliknya. Beruntung, nyawanya selamat.
Nasib apes itu dialami Aris Minggu malam (28/6). Aris sudah ’’menggaambar’’ sasarannya. Pada pukul 18.30, pemuda asal Sememi Jaya, Surabaya, itu beraksi di Perumahan Nirwana, Cerme Lor, yang sedang sepi. Penghuninya Tarawih. ’’Dua rumah yang saya congkel jendelanya,’’ ujar Aris. Dari dua rumah itu, dia menggondol
dan uang. Sasaran ketiga, Perumahan Cerme Indah, Desa Betiting. Sekitar pukul 19.20, Aris mencongkel pintu rumah Iing Jenudin. Di sana, pencuri tersebut menggasak
dan uang Rp 1 juta. Namun, kali ini dia celaka. Aris tepergok warga. Dia tidak sempat kabur karena waktu itu warga mulai berdatangan selesai Tarawih. Massa pun bertindak. Aris dibogem. Babak belur wajah dan tubuhnya. Beruntung, polisi segera datang dan menyelamatkan nyawa pemuda kerempeng dan berkulit gelap itu. ’’Dia mmang spesialis rumah kosong. Satu jam bisa tiga TKP,’’ ujar polisi.
Kemarin Aris dijejer bersama ratusan tersangka penjahat tangkapan selama Ramadan atau Operasi Pekat Semeru. Total ada 221 kasus yang melibatkan 255 pelaku.
Kapolres Gresik AKBP Ady Wibowo menyatakan, hasil ungkap kasus itu menunjukkan angka kriminalitas di Gresik meningkat bulan ini.
’’Bulan suci Ramadan hampir separo. Kebutuhan masyarakat semakin tinggi. Tingkat kejahatan biasanya semakin meningkat,’’ ujar mantan Kapolres Bojonegoro tersebut. Perwira dengan dua melati di pundak itu mengulangi hingga empat kali agar anggotanya benar-benar siap.
’’Jangan sampai ada lagi orang yang berbuat jahat untuk mencari THR,’’ tegasnya didampingi Kasatreskrim AKP Iwan Hari Poerwanto kemarin. (yad/c17/roz)