Temukan Tugboat tanpa Awak
Dipakai Perompak MT Orkim Harmony
BATAM – Tim khusus bentukan Koarmabar, Western Fleet Quick Response (WFQR), menemukan tugboat (kapal yang melayani kapal besar merapat ke dermaga) Meulaboh. Kapal tanpa awak tersebut tengah berada di perairan Teluk Senimba, Tanjungriau, Batam, Kepulauan Riau.
Tanpa diduga, kapal yang ditemukan hampir dua pekan lalu itu ternyata milik para perompak yang membajak kapal Malaysia MT Orkim Harmony pada 11 Juni di perairan Malaysia. Namun, berkat kerja sama antara Koarmabar, otoritas Malaysia, Singapura, serta Vietnam, pembajakan itu dapat digagalkan. Seluruh ABK berjumlah 22 orang ditemukan selamat. Delapan perompak telah ditangkap otoritas Vietnam dan akan diproses sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.
’’Saat ini anggota WFQR sedang mengejar sindikat perompak. TB Meulaboh ini sudah kami konfirmasi dengan pemerintah Vietnam. Delapan perompak yang tertangkap di Vietnam sudah mengakui bahwa TB Meulaboh itulah yang dijadikan transportasi saat merompak,’’ kata Panglima Koarmabar Laksamana Muda A. Taufiq R. di Batam kemarin (30/6).
Delapan orang merompak di atas MT Orkim Harmony. Sementara itu, sisanya mampu kabur dengan menggunakan TB Meulaboh karena hanya menunggu di tugboat. Bahkan, ujar Taufiq, sangat mungkin tim perompak lain yang belum tertangkap masih bersembunyi di Batam. Sebab, barang bukti berupa ditemukan di Batam. Lelaki dengan bintang dua itu yakin jaringan perompak yang masih bersembunyi tidak lama lagi mampu diungkap dan ditangkap oleh tim WFQR yang spesialisasinya adalah mengungkap dan mencegah tindak kejahatan di Selat Malaka.
Saat ditemukan, di dalam TB Meulaboh juga didapati beberapa bendera negara lain. Di antaranya, Malaysia, Vietnam, Singapura, dan Thailand. ’’Kalau dilihat dari barang bukti yang sudah kami amankan, perompak ini akan melintasi beberapa perairan di beberapa negara. Mereka sudah tahu harus mempersiapkan beberapa bendera negara yang hendak dilintasi untuk mengelabui petugas,’’ terang lulusan AAL 1985 tersebut.
Taufiq melanjutkan, perairan Selat Malaka, terutama yang masuk wilayah Indonesia, tidak seseram yang didengungkan negara lain seperti gudang perompak. Dia berani menegaskan bahwa perairan Selat Malaka aman untuk dilintasi atau dilayari. Dia berharap siapa pun yang mendapat masalah di laut Indonesia ataupun perairan Selat Malaka terkait dengan keselamatan agar langsung menghubungi WFQR. Pihaknya semaksimalnya akan tetap memastikan keamanan. (gas/JPG/c19/diq)