Mengasah Tembakan Jarak Jauh sejak Sabtu
Cile kini tak lagi bergantung kepada Alexis Sanchez dan Arturo Vidal. Sebab, ada pemain lain yang bisa memenuhi ekspektasi pendukung La Roja –sebutan Cile. Dia adalah Eduardo Vargas.
YA, bukan Alexis Sanchez, bukan pula Arturo Vidal. Sukses Cile menembus partai final Copa America 2015 justru ditentukan lewat aksi Eduardo Vargas. Bomber 25 tahun itu memborong dua gol kemenangan Cile ke gawang Peru pada laga semifinal kemarin pagi.
Dua gol itu tergolong istimewa. Situs Opta mencatat, gol pertama pemain yang musim lalu membela Queens Park Rangers (QPR) itu tercipta tanpa assist dan kontribusi pemain lain. Gol kedua yang menjadi penentu kemenangan La Roja tak kalah spesial. Sebab, gol tersebut dicetak lewat tendangan dari jarak sekitar 27 meter.
Vargas pun kini tercatat sebagai top scorer sementara Copa America 2015 dengan koleksi empat gol. Dia berhasil menyamai prestasi bomber legendaris Cile Ivan Zamorano. Zamorano melakukannya pada Copa America 1991.
Total, Vargas sudah mencetak 22 gol dalam 47 laga bersama La Roja. Catatan itu dinilai lebih mentereng ketimbang milik Alexis. Bomber Arsenal tersebut memang sudah mencetak 27 gol buat Cile. Tapi, jumlah gol sebanyak itu dibukukan Alexis selama 87 laga bersama Cile.
Kepada FourFourTwo, Vargas menegaskan bahwa gol kedua yang dicetak lewat tendangan jarak jauh tak tercipta secara kebetulan. Itu merupakan buah latihan keras yang dia jalani sejak Sabtu (27/6).
”Saya terus mengasah tembakan jarak jauh sejak Sabtu lalu
”Memang benar, saat latihan, banyak tembakan saya yang masuk. Itu membuat saya merasa lebih percaya diri,” papar Vargas.
Gol tersebut sekaligus menunjukkan bahwa pemain kelahiran Santiago itu sudah bisa menghilangkan trauma atas cedera lutut yang pernah dideritanya. Cedera itulah yang membuat penampilannya bersama QPR sepanjang musim 2014–2015 tak bisa maksimal. Total, Vargas hanya mencetak 4 gol dalam 21 laga bersama QPR.
”Cedera lutut itu memang sempat mengganggu saya selama berlatih. Tapi, puji Tuhan, cedera itu tak saya rasakan ketika melawan Peru. Saya senang karena kami bisa mencapai final,” ucap dia.
Vargas berharap rentetan gol yang dilesakkannya selama Copa America 2015 bisa menjadi jawaban atas keraguan manajemen Napoli. Ya, Vargas secara resmi memang milik Napoli. Tim berjuluk Partenopei itu merekrut Vargas dari Universidad de Chile pada musim panas 2012. Tapi, Vargas hanya enam bulan bermain bersama Napoli. Selanjutnya, dia lebih kerap berkelana dengan status pinjaman. Mulai Gremio (2013), Valencia (2014), hingga QPR (2015).
Nah, seiring dengan kegagalan bertahan di Premier League, QPR langsung memulangkan sejumlah pemain pinjaman. Termasuk Vargas.
”Kembali ke Napoli memang sebuah momen yang menyenangkan. Tapi, saya paham, Na- poli memiliki pemain-pemain hebat seperti Gonzalo Higuain. Saya siap bersaing dengan siapa pun di sana,” ujarnya.
Pelatih Cile Jorge Sampaoli tak kaget dengan aksi hebat yang disuguhkan Vargas pada laga kemarin. Maklum, Sampaoli adalah mantan pelatih Vargas. Keduanya pernah berkolaborasi di Universidad de Chile. ”Menyenangkan bisa melihat Vargas bermain habis-habisan untuk Cile,” tutur dia kepada Goal. (c11/bas)