Jawa Pos

Ratusan Klub Motor Bantu Kepolisian

Cegah Balap Liar dari Berbagai Arah

-

SIDOARJO – Penindakan terhadap balap liar akan berjalan melalui komunikasi ke berbagai arah. Selain sekolah-sekolah, Satlantas Polres Sidoarjo mengganden­g klub-klub motor. Polisi menilai komunitas tersebut ampuh untuk mengikis tabiat liar di jalanan.

Balap liar semakin meresahkan. Di berbagai tempat, kadang tidak kenal waktu, ulah para pembalap jalanan itu makin menjamur. Kasatlanta­s Polres Sidoarjo AKP Bayu Prasatyo merangkul klub-klub motor di Kota Delta untuk mencegah balap liar.

Bayu mengungkap­kan, klub motor di Sidoarjo yang berjumlah ratusan akan diajak duduk bersama. Mereka dikenal mempunyai kedekatan khusus dengan para pelaku balap liar. Di sisi lain, klub motor juga sangat paham dan peduli pada ketertiban lalu lintas

Jadi, mereka sangat tepat diajak melakukan sosialisas­i tentang bahaya balap liar. ’’ Kami juga akan meminta mereka melaporkan lokasi- lokasi balap liar di Sidoarjo,’’ terangnya kemarin ( 30/ 6).

Langkah tersebut juga mudah dilakukan. Sebab, mereka telah menyatakan patuh lalu lintas bersama klub- klub motor di seluruh Jatim di Mapolda Jatim. Untuk Sidoarjo, pertemuan dijadwalka­n digelar setelah Lebaran.

Itu merupakan pertemuan resminya. Sekarang, tutur dia, setidaknya sudah ada sekitar 500 anggota klub motor yang membantuny­a melakukan sosialisas­i kepada anak- anak pelaku balap liar. ’’ Mereka sudah ikut deklarasi di mapolda, sekarang sudah bersama kami,’’ ungkapnya.

Satlantas tidak akan berhen- ti di situ. Sosialisas­i, kata dia, tentu tidak akan cukup untuk memberanta­s balap liar. Satu lagi yang tidak kalah penting ialah peran orang tua. Merekalah yang mempunyai andil untuk mencegah anak masingmasi­ng agar terhindar dari balap liar. ’’ Jika ada anak di bawah umur yang terlibat balap liar, orang tuanya kami panggil,’’ tegasnya.

Di mapolres orang tua akan diberi pengertian dan diminta membantu polisi untuk menyetop kebiasaan anak ikut balap liar. Itu penting. Sebab, balap liar di Sidoarjo juga diikuti anak-anak di bawah umur. Rata-rata usianya masih pelajar SMP.

Mereka tidak bisa dihukum seperti orang dewasa. Hukuman keras belum tentu memberi efek jera. ’’Justru mereka bisa jera jika diberi hukuman sosial seperti dibikin malu karena harus menghadap Kades untuk meminta surat keterangan tidak mengulangi lagi,’’ jelasnya.

Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Sidoarjo Mustain Baladan membenarka­n bahwa sebagian besar pelaku balap liar adalah pelajar. ’’Boleh dikata, 90 persennya pelajar,’’ ujarnya. Dia mengaku sering melihat balap liar. Seketika itu dia biasanya menelepon polsek agar aktivitas tersebut dibubarkan.

Dispendik, tutur dia, telah turun ke sekolah-sekolah untuk menggencar­kan pengarahan tentang bahaya balap liar. Jika terdapat pelajar yang terlibat, apalagi ditangkap polisi, pasti ada sanksi dan pembinaan khusus. ’’ Meskipun balap liar dilakukan di luar jam pelajaran, jika melanggar hukum, mereka tetap tanggung jawab sekolah,’’ ucapnya.

Jika diketahui asal sekolah pelajar itu, pembinaan instensif juga dilakukan di sekolah tersebut. Untuk sekolahsek­olah lain, diadakan road show tentang bahaya balap liar. ( tin/ ayu/ c20/ roz)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia