Masak TNI Ambil Untung, Enggak lah
DUGAAN adanya masyarakat sipil yang menjadi penumpang Hercules C-130 dan ditarik sejumlah biaya ditanggapi Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu kemarin (1/7). Menurut mantan kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) tersebut, TNI tidak mungkin menarik biaya untuk mengambil keuntungan dari masyarakat
”Masak TNI ambil keuntungan, enggak lah,” tegasnya di kompleks Istana Presiden setelah bertemu Presiden Jokowi kemarin.
Menurut dia, adanya warga sipil dalam pesawat militer milik TNIAU merupakan hal biasa. Dia juga mencontohkan dengan masyarakat yang bebas naik tank-tank milik TNI dalam sejumlah kesempatan. ”Kalau mau ikut, boleh saja. Dari dulu begitu. Nggak apa-apa dengan rakyat, harus sama-sama.”
Setelah insiden jatuhnya Hercules C-130 di Medan, Selasa (30/6), Ryamizard mendapat tugas khusus dari presiden. Kemarin presiden langsung memerintah Ryamizard untuk menelisik lebih dalam penyebab jatuhnya pesawat milik TNI-AU tersebut.
”Perlu segera ada evaluasi menyeluruh terhadap kondisi alutsista (alat utama sistem persenjataan, Red) TNI,” kata Teten Masduki, anggota tim komunikasi presiden, mengutip instruksi presiden di Jakarta kemarin.
Jenazah Datang Jatuhnya Hercules C-130 yang menewaskan 113 orang di dalamnya memang mendapat perhatian khusus dari Presiden Jokowi. Setelah memerintah Menhan untuk melakukan investigasi, malamnya, Jokowi memimpin langsung upacara penghormatan terhadap 15 korban dari prajurit dan seorang korban sipil di Landasan Udara (Lanud) Halim Perdanakusuma, Jakarta.
Dalam sambutannya, Jokowi meminta masyarakat Indonesia mendoakan seluruh korban kecelakaan tersebut. ”Semoga semua diterima di sisi Allah dan diampuni segala dosa-dosanya,” kata mantan gubernur Jakarta tersebut.
Sementara itu, Kadispenau Dwi Bagarmanto mengungkapkan, evakuasi terhadap korban sudah selesai. Namun, belum semua jenazah yang berhasil dievakuasi bisa diidentifikasi. ” Tinggal puingpuingnya yang belum dibersihkan,” ujarnya.
Untuk mempermudah identifikasi, TNI mengumpulkan seluruh korban di Rumah Sakit Adam Malik Medan. Di antara seluruh korban yang dievakuasi, hanya 90 jenazah yang masih utuh. Sisanya berupa potongan-potongan tubuh.
Karena itu, pihaknya mengutamakan prajurit dalam identifikasi. ”Kalau prajurit, masih agak mudah. Bisa dilihat dari pakaian dinasnya. Yang sipil itu sulit dikenali,” imbuhnya.
Upacara penghormatan kemarin merupakan simbol. Sebab, TNI memperbolehkan keluarga menjemput langsung korban di rumah sakit. Beberapa korban asal Medan sudah diambil keluarga. Kendati demikian, TNI memastikan akan memberikan santunan kepada seluruh korban. (far/ owi/gun/c5/c10/kim)