Komitmen Jadi Penentu
KETIKA dibebaskan memilih negara penugasan setelah dari Pakistan, Brandon Possin langsung memilih Indonesia. Pertimbangan utamanya karena melihat demokratisasi berkembang di negeri kepulauan ini. Dan, sosok yang kini menjabat political/economic section chief Konsulat Jenderal Amerika Serikat di Surabaya itu makin gembira melihat semangat dan sikap friendly warga Indonesia.
Possin mengapresiasi upaya yang telah dilakukan pemerintah kabupaten/kota di Jawa Timur, khususnya daerah-daerah binaan Kinerja. Tidak hanya adanya perbaikan pelayanan publik, kebutuhan masyarakat juga telah direspons pemerintahnya.
Dia melihat keberhasilan pemerintah kabupaten/kota tersebut tidak terlepas dari semangat mereka untuk berinovasi dan mau saling belajar. ”Saya berharap Jawa Timur bisa sejajar atau bahkan melampaui Jakarta ke depannya,” ungkap diplomat asal Madison, Wisconsin, itu dalam sambutannya di lokakarya penutupan program Kinerja-USAID di Jawa Timur di Hotel Marriott, Surabaya, Selasa (30/6).
Luthfi Azhari, team leader Democracy, Rights, and Governance Development Objective USAID menyampaikan bahwa bantuan bagi pemerintah kabupaten/kota di Jatim bukanlah hal baru. Sebelum Kinerja, USAID meluncurkan dua program lain di Jawa Timur: Perform dan LGSP (Local Governance Support Project). Bidang geraknya mendukung perencanaan dan penganggaran di pemda. Luthfi juga menyebutkan tujuan bantuan itu dikucurkan. ”Pemerintah Amerika Serikat ingin membantu konsolidasi demokrasi di Indonesia,” kata pejabat USAID asal Bojonegoro tersebut di podium.
Sejalan dengan pengakuan para pelaku inovasi, Luthfi juga mengakui bahwa keberhasilan program Kinerja di Jatim tidak terlepas dari komitmen yang tinggi para penyelenggara program. Itu, bisa jadi, berpengaruh terhadap penetapan lokasi program USAID ke depan. Sebelumnya, penentuan program USAID ditentukan berdasar sektor mana yang butuh dibantu dan potensi di masa yang akan datang.
”Ke depan, kita belum tahu daerah mana lokasi program USAID. Tetapi, USAID tetap membantu pemerintah kabupaten/kota di Jawa Timur,” tandas alumnus Fakultas Ilmu Administrasi Jurusan Niaga Universitas Brawijaya tersebut. (novi/www.jpip.or.id)