Kejar Target 1,2 Juta Penumpang
KRL Datangkan 30 Armada Tambahan
JAKUT – Penumpang kereta rel listrik (KRL) terus tumbuh. Hal itu tentu menjadi berkah sekaligus tantangan bagi PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ). Betapa tidak, anak perusahaan PT Kereta Api Indonesia (KAI) tersebut dituntut memperbaiki pelayanan. Selain itu, harus mampu memenuhi kebutuhan penumpang.
Pertumbuhan jumlah penumpang tersebut membuat PT KCJ terus membuat program pengadaan KRL. Tahun ini mereka mendatangkan 120 unit baru. Tiga puluh unit di antaranya tiba di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, kemarin (1/7).
Menurut Direktur Utama PT KCJ M.N. Fadhila, pengadaan KRL terus dilakukan untuk mengejar target 1,2 juta penumpang per hari pada 2019. Untuk mencapai target itu, lanjut dia, pihaknya masih membutuhkan tambahan armada. Sejak berdiri hingga akhir 2014, ada 664 unit KRL yang didatangkan. Dengan tambahan tahun ini, total armada KRL yang dimiliki menjadi 784 unit.
Fadhila menyebutkan, saat ini 664 KRL melayani penumpang di 880 perjalanan wilayah Jabodetabek. ’’Sedangkan KRL yang baru didatangkan tidak hanya digunakan untuk mencapai target pada 2019, melainkan juga menggantikan KRL yang sedang diperbaiki,’’ jelasnya.
PT KCJ, lanjut Fadhila, tidak akan berhenti berbelanja KRL agar kualitas pelayanan terhadap penumpang tetap terjaga. ’’Peningkatan pelayanan terhadap penumpang wajib dilakukan,’’ tegasnya.
PT KCJ sangat optimistis mampu memenuhi target penumpang pada 2019. Sebab, tren jumlah penumpang terus naik. Beberapa pekan lalu, misalnya, PT KCJ mencatat rekor baru. Yakni, menggaet 915.840 penumpang dalam sehari. ’’Itu terjadi pada 15 Juni,’’ ucap Fadhila.
Menurut data yang didapat Jawa Pos, PT KCJ memang terus menambah armada. Tokyu Seri 8500 adalah KRL pertama yang dibeli lewat program pengadaan pada 2009. KRL buatan perusahaan Jepang, Tokyu Car Corporation, tersebut dibeli Rp 800 juta per unit. Saat itu PT KCJ membeli delapan unit kereta untuk satu set rangkaian dengan total anggaran Rp 6,4 miliar.
Sukses dengan pengadaan KRL Tokyu Seri 8500, PT KCJ kembali melakukan pengadaan KRL pada tahun berikutnya. Ada 110 kereta yang didatangkan untuk memenuhi kebutuhan penumpang. Namun, berbeda dengan pengadaan pertama, saat itu PT KCJ memilih KRL Tokyo Metro Seri 7000. Selanjutnya, mereka membeli 100 KRL pada 2011 dengan jenis KRL JR East Seri 203 dan KRL Tokyo Metro Seri 6000.
Hingga kini PT KCJ selalu membeli KRL dari perusahaan itu. Pada 2012 didatangkan 90 unit KRL JR East Seri 203. Tahun selanjutnya, 180 unit KRL JR East 205 diimpor. Tahun lalu PT KCJ kembali memborong KRL JR East Seri 205 sebanyak 176 unit.
Di Jepang, KRL JR East 205 beroperasi di berbagai jalur, seperti Yokohama dan Nambu. Karakteristik dua jalur tersebut hampir mirip dengan jalur KRL Jabodetabek yang dikelola PT KCJ. (syn/hud/c7/na)