Kans Lepas dari ’’Hantu’’ 1999
MONTREAL – Dalam empat tahun terakhir, atau setelah Amerika Serikat kalah dalam final Piala Dunia Putri 2011 melawan Jepang, Ali Krieger terus dihantui pertanyaan yang sama: kapan penantian gelar itu berakhir?
Yakni, gelar yang terakhir dimenangi AS pada 1999. Sebelum meraih titel itu, selamanya skuad yang sekarang bakal terus berada dalam bayangbayang angkatan Mia Hamm dkk. Meskipun, tiga tahun silam mereka merebut emas di Olimpiade 2012 dan hanya kalah adu penalti dari Jepang dalam final Piala Dunia Putri 2011.
’’Jujur saja, hampir setiap hari saya tidak bisa berhenti memikirkan itu. Enam belas tahun sejak kami memenangi Piala Dunia adalah waktu yang sangat-sangat lama,’’ ujar Krieger, pilar lini pertahanan AS di Piala Dunia Putri 2015, kepada New York Times.
Harapan Krieger dan Rapinoe itu kini selangkah lagi bisa ter- wujud. Itu menyusul kemenangan mereka 2-0 (0-0) atas Jerman di semifinal kemarin pagi WIB (1/7) di Stadion Olimpiade, Montreal. AS tinggal menunggu pemenang duel Jepang versus Inggris pagi ini WIB di final yang akan dihelat pada Senin pagi WIB (6/7).
Carli Lloyd membuka kemenangan AS lewat penalti pada menit ke-69, gol ketiganya dalam tiga laga terakhir. Sembilan menit sebelumnya, penyerang Jerman Celia Sasic, top scorer sementara dengan enam gol, gagal memanfaatkan peluang yang sama lewat titik putih. Kelley O’Hara mencetak gol kedua AS pada menit ke84 memanfaatkan umpan Lloyd.
Kunci kemenangan tim asuhan Jill Ellis tersebut lagi-lagi terletak pada soliditas pertahanan. Gawang Hope Solo hanya kebobolan sekali di laga pertama fase grup. Termasuk clean
melawan Jerman, gawang Solo steril dari gol selama 513 menit.
Padahal, yang mereka hadapi kemarin adalah tim peringkat I dunia yang sudah mencetak 20 gol dalam lima pertandingan di Piala Dunia Putri 2015. ’’Kami ke sini bukan hanya untuk mengejar final. Kami ke sini untuk menjuarai event ini,’’ kata Lloyd sebagaimana dikutip Reuters.
Pelatih Jerman Silvia Neid mengeluhkan penalti untuk AS. Sebab, seperti juga terlihat dari tayangan ulang, pelanggaran yang dilakukan Annike Krahn kepada Alex Morgan terjadi di luar kotak penalti. Neid juga menganggap Julie Johnston seharusnya dikartu merah saat menjatuhkan Alexandra Popp di kotak penalti. ’’Peraturannya mengatakan demikian,’’ kata Neid tentang pelanggaran Johnston.
Di ruang ganti, Abby Wambach, pemain paling senior AS, meminta rekan-rekannya tidak terbawa keberhasilan menembus final. Mereka harus mengingat pengalaman pahit saat kalah adu penalti dari Jepang empat tahun lalu. (c4/ttg)