Rugi, Bhinneka All Star Bubar
Dampak Pembatalan Sunrise of Java Cup
JAKARTA – Niat Aji Santoso untuk memperbaiki citra penggawa timnas U-23 di Sunrise of Java Cup 2015 kandas. Itu terjadi setelah turnamen yang digagas pemerintah Kabupaten Banyuwangi tersebut harus batal digelar lantaran tidak mendapat izin keamanan. Hasilnya, Manahati Lestusen dkk yang rencananya turun dengan nama Bhinneka All Star terpaksa pulang sebelum bertanding.
’’Kami sudah dalam perjalanan ke Surabaya. Nanti di sana (Surabaya, Red) baru tim secara resmi dibubarkan dan pemain kembali ke daerah mereka masing-masing,’’ kata Aji Santoso, pelatih Bhinneka All Star tadi malam. ’’Kalau mau bilang kecewa, tentu semua pemain sangat kecewa karena ini adalah kesempatan mereka untuk mencari penghasilan tambahan sebelum Lebaran,’’ lanjutnya.
Sementara itu, Manajer Bhinneka All Star Gede Widiade menyatakan, batalnya perhelatan turnamen Sunrise of Java Cup tersebut seharusnya menjadi pelajaran penting bagi daerah-daerah lain. Artinya, sebelum menggelar turnamen, panitia harus mempelajari dulu kebiasaan-kebiasaan dari daerah itu. ’’Biar tidak seperti ini, timtim sudah jauh-jauh datang ke Banyuwangi, ternyata tidak bisa bertanding,’’ ungkapnya.
Dengan batalnya turnamen tersebut, Gede menyebutkan, dirinya akhirnya harus rela uang pribadinya sebanyak ratusan juta rupiah menguap begitu saja. Dana sebanyak itu memang dia peruntukkan bagi akomodasi dan tiket skuad Bhinneka All Star ke Banyuwangi. ’’Tapi, itulah risiko. Harus diikhlaskan saja,’’ jelasnya. (dik/c23/ko)