Superman di Rumah & Kantor
Peran Ayah dalam Mendidik Anak Membicarakan sosok ayah, Anda pasti terpikir sosok pemimpin. Sosok pria panutan istri dan anak. Bertitel tulang punggung keluarga, ayah sering dikaitkan dengan sosok sibuk. Demi menjadi sekadar ’’pengantar-jemput’’ anak sa
quality time
DI luar kesibukan kerja, ayah tetaplah orang tua. Mereka punya kewajiban mengasuh anak, sama dengan ibu. Kehadiran sosok ayah akan memengaruhi perkembangan psikologis si anak. Begitu pun sebaliknya. Sejak kelahiran anak, ayah bakal mengalami banyak perubahan sikap dan sifat. Sebuah survei oleh
situs bagi ayah di Amerika Serikat, mengungkapkan bahwa kedekatan ayah-anak mampu meredam kondisi stres. Dalam situs yang dikelola Department of Health & Human Services, bermain atau ngobrol dengan anak juga mampu mengurangi ego seorang ayah.
Begitu besarnya efek kedekatan ayah-anak, banyak bapak yang berusaha mengatur jadwal. Dengan begitu, profesi sebagai kepala rumah tangga, pekerja, serta ayah sama-sama bisa berjalan. Salah satunya, Adrian Maulana. Finalis Abang None Jakarta 1997 tersebut adalah ayah dua putri.
’’ Tanggung jawab sebagai ayah terasa saat saya telah resmi menikah,’’ ungkap Adrian. Ketika itu dia dan istri, Dessy Ilsanti, saling memanggil ayah dan bunda. Kehadiran Sharla Martiza Maulanaputri, 12, dan Sheza Medina Maulanaputri, 7 bulan, kian menggenapi peran sebagai ayah.
Meski harus bersibuk ria sembari mengasuh dua buah hati, Adrian dan Dessy tidak lantas memanfaatkan jasa babysitter. ’’Alhamdulillah, saya punya rutinitas kerja pagi hari sehingga setelahnya saya punya waktu cukup untuk keluarga,’’ ujarnya. Seusai siaran Indonesia Morning Show, mantan pesinetron tersebut memiliki waktu untuk berolahraga dan beraktivitas lain. Jika tidak ada agenda, Adrian sering langsung pulang ke rumah. Sejak mempunyai putri kedua, dia kerap bermain dengan si kecil. Maklum, selisih usia Sharla, si sulung, dan Sheza cukup jauh. Yakni, 12 tahun. Sekitar asar, dia menjemput putri sulungnya dari sekolah. ’’Malamnya, kami makan bersama,’’ kata dia. Meski sederhana, kemewahan tersebut tidak terbeli. Bahkan, banyak keluarga yang sulit meluangkan
bersama. Peran ayah juga dirasakan Jonathan Mesach setelah menikah. ’’Saat menikah, saya dan istri sudah berkomitmen membangun keluarga. Rencana memiliki anak, pendidikan si anak, hingga berapa anak sudah ada,’’ tuturnya. Sebagai nakhoda keluarga, dia pun bersiap secara psikologis, pengetahuan, serta finansial.
Tantangan menjadi ayah paling banyak dirasakan Jonathan ketika harus menghadapi padatnya kesibukan. Jonathan yang berpro fesi dokter gigi punya jadwal hampir full dalam seminggu. Agar memiliki quality time dengan ketiga anaknya, pria yang juga dog breeder tersebut menjadwalkan waktu luang selain Minggu.
’’Konsekuensinya, saya tidak akan pergi ke luar kota pada weekend dan jadwal family time,’’ ucap Jonathan. Untuk mengisi waktu bersama keluarga, dia tidak selalu mengagendakan berlibur ke luar kota. Bermain bersama atau sekadar berjalan-jalan di Surabaya dengan istri dan ketiga anaknya sudah cukup menyenangkan buat dia.
Pekerjaan yang menyita energi, waktu, dan tenaga itu tidak jarang membuat pria penggemar trah Samoyed tersebut tertekan. ’’Inilah ujian paling berat, menghadapi masalah dengan kepala dingin di tengah kepala yang mumet. Apalagi, ada anak-anak. Saya tidak mau jadi contoh buruk buat mereka,’’ tegas Jonathan. Untungnya, hal tersebut berdampak positif. Dia kini jauh lebih sabar dan emosinya terkendali. (fam/c14/dos)