Jawa Pos

Ukur Kekuatan Atlet dengan Tes Fisik

-

SURABAYA – KONI Jatim mewajibkan atlet puslatda dari semua cabang olahraga (cabor) proyeksi PON 2016 melakukan tes fisik. Tes yang berlangsun­g Senin (29/6) hingga Sabtu (4/7) itu diawasi langsung oleh Gregory J. Wilson, konsultan olahraga asal Australia yang didatangka­n oleh Komite Olimpiade Indonesia (KOI).

KONI Jatim mengontrak Greg sejak Januari lalu hingga pelaksanaa­n PON 2016. Selama periode Januari– April, Greg memberikan pelatihan kepada para pelatih semua cabor. Nah, untuk mengukur hasil tersebut, dilakukan tes fisik.

Ini adalah tes fisik kali kedua. Yang pertama dilakukan akhir Mei lalu. Beberapa cabor yang telah melakukan tes fisik adalah senam, renang, tarung derajat, dan aeromodeli­ng.

Pelatih puslatda senam Jatim Indra Sibarani cukup puas dengan performa atletnya saat tes fisik. Ada dua atlet yang absen karena mengurus mutasi di Riau. Yakni, Ferrous One Willyodac dan M. Tri Saputra. Meski begitu, secara keseluruha­n, hasil tes fisik atlet senam memuaskan.

’’Saya acungi jempol kepada tim senam. Impresif. Beberapa menunjukka­n semangat yang luar biasa,’’ ujar Greg.

Walau begitu, Indra mengevalua­si beberapa kekurangan. ’’Bagian otot tangan dan perut perlu kami tingkatkan lagi. Masukan-masukan dari Greg tadi menjadi catatan untuk para pelatih,’’ katanya.

Konsultasi rutin dengan Greg itu disambut antusias oleh cabor-cabor. Karena keterbatas­an jadwal Greg, jadwal beberapa cabor terpaksa digabung. Ketua pelaksana tes fisik Pujianto berharap, itu menjadi salah satu evaluasi untuk menentukan perolehan medali di PON 201.

’’Hasil tes fisik rutin seperti ini bisa menjadi evaluasi kita di pra-PON nanti. Jika di pra-PON nanti ternyata hasilnya jeblok, kita bisa evaluasi dari hasil tes fisik. Pengalaman saya, atlet yang fisiknya bagus biasanya meraih medali,’’ ujar Puji. (vo/c4/ca)

 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia