Jawa Pos

Kenaikan PBB Tidak Merata

-

SURABAYA – Pengenaan pajak bumi dan bangunan (PBB) di Surabaya dianggap tebang pilih. DPRD Surabaya mendapat banyak laporan dari warga mengenai kenaikan PBB yang tidak seragam. Kondisi itu tentu sangat merugikan warga di satu lokasi dan menguntung­kan warga di lokasi yang lain.

Wakil Ketua DPRD Surabaya Darmawan mengungkap­kan, laporan tentang kenaikan PBB yang tidak merata tersebut diterimany­a sepekan terakhir. Dalam satu kawasan perumahan, ada nilai PBB yang naik. Tetapi, tidak sedikit yang tetap. Salah satu contohnya di kawasan Gayungsari. ’’Ini ada apa kok tidak seragam seperti ini?’’ ujarnya kemarin.

Semestinya, kenaikan berlaku bersamaan atau serentak sehingga tidak muncul kecemburua­n sosial. ’’Daripada seperti itu, lebih baik naiknya bersamaan. Tidak harus tahun ini, tetapi tahun depan,’’ tambah politikus Partai Gerindra itu.

Pria yang akrab disapa Aden tersebut mengaku sudah mengomunik­asikan persoalan itu dengan pemkot. Ternyata, pem- kot mengalami kekurangan personel untuk menyurvei lokasi yang pantas naik dan tidak. Karena itu, kenaikan PBB tersebut tidak merata di seluruh lokasi.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendapatan dan Pengelolaa­n Keuangan (DPPK) Surabaya Yusron Sumartono menjelaska­n, naik tidaknya PBB memang bergantung pada perkembang­an kota. Bila ada satu kawasan yang mengalami perubahan signifikan dari segi fungsinya, tentu nilai jual objek pajak (NJOP) PBB juga akan naik. (jun/c5/git)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia