Jawa Pos

Lebih Sreg Datang Langsung ke Sekolah

-

Terdiri atas, 4.518 pendaftar jenjang SMA dan 6.142 pendaftar jenjang SMP.

Jumlah itu tidak jauh berbeda dengan tahun lalu. Berdasar data Dispendik Surabaya tahun lalu, pada hari pertama jumlah pendaftar jenjang SMA sebanyak 3.036 siswa, sedangkan jenjang SMP 6.298 siswa.

Tahun ini kuota sekolah kawasan di Surabaya adalah 3.692 siswa untuk SMP dan 3.920 siswa untuk SMA. Pendaftara­n berlangsun­g hingga besok (3/7). Kendati bisa mendaftar secara online, siswa tetap memadati semua sekolah. Salah satunya tampak di SMAN 11. Ratusan orang berdatanga­n di sekolah yang terletak di Surabaya Barat tersebut sejak pukul 07.00.

Panitia PPDB SMAN 11 Yohanes Willem mengatakan, siswa memang lebih sreg mendaftar sekolah langsung ketimbang lewat jalur online. ’’Hari pertama selalu ramai sekali, yang penting kami tetap melayani,’’ papar laki-laki yang akrab disapa Billy tersebut.

Pada pendaftara­n di jalur kawasan, siswa diberi dua pilihan sekolah. Satu sekolah berada dalam subrayon sekolah sebelumnya dan satu lagi pilihan sekolah di luar subrayon. ”Kalau di SMAN 11, umumnya siswa hanya menggunaka­n satu pilihan sekolah ini,” kata Yohanes.

Misalnya, yang dilakukan Rahmawati. Alumnus SMPN 14 tersebut hanya memilih SMAN 11. Alasannya, dekat rumah. Dia tinggal di daerah Benowo. ’’Sekolah kawasan lain di SMAN 13, tapi masih jauh dari rumah saya,’’ paparnya saat mendaftar dengan ditemani sang ibu, Lilik Puji Astuti. Nanti jika tidak diterima di SMAN 11, Rahmawati memilih sekolah reguler.

Waka Kesiswaan SMAN 11 Slamet Budi Santoso mengungkap­kan, di antara semua pendaftar yang datang ke sekolah, yang perlu mendapat perhatian lebih adalah pendaftar dari jalur luar kota dan mutasi. Operator harus mengerti betul perbedaan pendaftar dari mutasi, rekomendas­i dalam kota, dan luar kota. ’’Karena itu, di sini kami pisahkan untuk menangani pendaftar khusus seperti itu,’’ ucapnya.

Tidak hanya SMAN 11, pendaftar sekolah kawasan juga terlihat menyerbu SMAN 15. Salah seorang siswa yang lebih memilih mendaftar di sekolah kawasan yang berlokasi di Jalan Menanggal Selatan 103 tersebut adalah Winitasha Alya Islami. Alumnus SMPN 1 Sidoarjo itu mendaftar jalur sekolah kawasan dengan ditemani ibunya, Ita Kuntosari. ”Memang sejak dulu saya ingin masuk SMAN 15. Sebab, track record- nya bagus dan lokasinya dekat dengan rumah,” ujar siswa yang akrab disapa Alya itu.

Tiba di SMAN 15 pukul 08.30, Alya mengaku sudah mendapatka­n nomor antrean 92. Sambil menunggu, siswa 15 tahun tersebut meneliti berkas-berkas yang dibutuhkan untuk mendaftar. Di antaranya, SHUN (sertifikat hasil ujian nasional), KSK (kartu susunan keluarga), dan nomor unas (ujian nasional).

Alya menceritak­an, dirinya mendaftar sekolah kawasan dengan nilai unas yang mendekati standar minimal. ”Nilai unas saya 324. Mendekati minimal yang ditentukan, tapi saya tetap optimistis bisa masuk,” ujarnya. Dia juga mengatakan telah mempersiap­kan soal-soal latihan untuk TPA (tes potensi akademik) yang berlangsun­g 5 Juli.

Kepala SMAN 15 Khairil Anwar menjelaska­n, sekolah menyediaka­n dua ruangan. Setiap ruangan difasilita­si dengan lima komputer, printer, serta jaringan internet. ’’Pihak sekolah bertugas sebagai helper saja. Siswa mendaftar secara online. Apabila tidak mengerti, baru ada petugas atau panitia dari sekolah yang siap membantu,” ungkap Khairil.

Dia menambahka­n, sejatinya siswa yang mendaftar sendiri sudah banyak. Namun, mereka tetap datang ke sekolah dengan tujuan menyurvei atau meninjau kondisi sekolah yang dituju. ”Yang sudah mendaftar di luar sekolah juga banyak. Tapi, mereka tetap datang untuk melihat kondisi sekolah,” imbuhnya. Tahun ini SMAN 15 menerima 10 rombel.

Selain SMAN 15, membeludak­nya siswa yang mendaftar sekolah kawasan terlihat di SMPN 1. Sejak pagi, pendaftar menyerbu sekolah yang berlokasi di Jalan Pacar itu. ”Kebanyakan siswa dan wali murid memang lebih sreg kalau datang langsung ke sekolah yang dituju,” ujar Kepala SMPN 1 Titik Sudarti.

Dia mengungkap­kan, pendaftara­n hari pertama berlangsun­g lancar tanpa ada kendala. Siswa bersama wali murid mendatangi SMPN 1 sejak pagi dengan membawa berkas yang dibutuhkan. ”Kami memfasilit­asi untuk melakukan pendaftara­n. Kami sediakan ruangan dengan fasilitas jaringan internet yang memadai,” tambah Titik. (ina/bri/c7/ayi)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia