Jawa Pos

Kapal Jadi Alternatif, Pesawat Kian Favorit

-

MUDIK dengan angkutan umum seperti bus, kereta api, dan pesawat terbang sudah menjadi pilihan teratas. Namun, mengapa tidak mencoba mudik dengan kapal laut? Meski waktu tempuhnya relatif lama, moda transporta­si tersebut bisa menjadi alternatif pemudik.

”Jumlah penumpang kapal laut diprediksi naik 2 persen,” kata Manajer Komunikasi dan Kelembagaa­n PT Pelni Akhmad Sujadi di kantornya kemarin (5/7).

Pada tahun lalu, jumlah penumpang dengan kapal laut mencapai 763.916 orang. Untuk tahun ini jumlahnya diprediksi mencapai 779.194 orang. Jumlah itu terhitung sejak H-15 sampai H+15, yakni 2 Juli hingga 2 Agustus 2015. ”Untuk harga tiket, kami tidak menaikkan. Masih stabil,” ujarnya. Kapal laut memang menyasar penumpang berkantong tipis sehingga harga sangat menjadi perhatian.

Untuk Lebaran kali ini, PT Pelni mengoperas­ikan 26 kapal laut. Jumlah tersebut dirasa cukup. Menurut Akhmad, lonjakan penumpang hanya terjadi di titiktitik tertentu. Pelni pun menerapkan langkah rerouting, yakni membelokka­n kapal ke arah yang tidak biasa.

”Frekuensi jalur yang memiliki penumpang padat dinaikkan hingga tiga-empat kali,” ucapnya. Misalnya rute Kumai–Semarang, Kumai–Surabaya, Batam–Medan, Sampit–Semarang, dan Pontianak–Surabaya. Dengan demikian, penumpang pun harus lebih teliti dalam membeli tiket. Rerouting itu memengaruh­i jadwal keberangka­tan.

Bersama Kementeria­n Perhubunga­n, Pelni menerapkan pembatasan penumpang hanya 135 persen dari kapasitas kapal. ”Aturan tersebut dibuat agar keamanan, kenyamanan, dan keselamata­n penumpang pun terjamin.”

Fasilitas di dalam kapal laut juga tidak kalah. ”Selama ini ang- gapan masyarakat naik kapal tidak akan bisa komunikasi. Namun, saat ini kami sudah menyiapkan fasilitas tersebut,” jelas Akhmad. Dari 26 kapal yang beroperasi, semua bed telah terfasilit­asi colokan listrik, jogging track, minigym, klinik dan dokter, musala, playground, serta book corner.

Beberapa kapal juga telah dilengkapi fasilitas. Di antaranya minimarket (KM Tidar dan Sinabung), ATM (KM Tidar dan Kelud), wifi (Kelud dan Tidar), serta sinyal ponsel (KM Tidar, Nggapulu, Dorolonda, Labobar, Lambelu, Sinabung, Kelud, Dobonsolo, dan Ciremai). ”Secara bertahap semuanya akan dilengkapi fasilitas itu,” imbuhnya. Ada juga tambahan multivitam­in dalam tiga kali makan di dalam kapal laut.

Terhitung 6 Juli 2015, penumpang yang telah membeli tiket sebanyak 144.021 orang. ”Tiap harinya meningkat 2.500 hingga 3.000 penumpang, bahkan 5.000 orang. Masih banyak kapasitas penumpangn­ya. Terutama Tanjung Priok–Surabaya,” terangnya.

Sementara itu, angkutan udara tetap menjadi favorit. Sekretaris Jenderal Asosiasi Angkutan Udara Nasional Indonesia (Indonesia National Air Carrier Associatio­n/ INACA) Tengku Burhanuddi­n memperkira­kan masyarakat tidak kesulitan mendapat tiket pada Lebaran tahun ini. Sebab, jumlah kursi yang tersedia melebihi perkiraan jumlah penumpang. ”Total kursi yang tersedia 4,9 juta, sementara perkiraan penumpang hanya 4,2 juta,” ujarnya.

Menurut Burhanuddi­n, pertumbuha­n jumlah penumpang pesawat pada tahun ini dibanding tahun lalu tidak terlalu banyak, hanya berkisar 2,8 persen. Itu terjadi karena kondisi ekonomi nasional secara umum juga tidak tumbuh tinggi. Meski begitu, pesawat-pesawat yang dipesan maskapai sejak jauh hari tetap berdatanga­n pada tahun ini.

 ?? MIFTAHUDDI­N/JAWA POS RADAR BALI ?? INSPEKSI: Pengecekan kelayakan pesawat oleh petugas Otoritas Bandara Wilayah IV Bali-Nusa Tenggara di Bandara Ngurah Rai, Denpasar. Pesawat udara kian menjadi alternatif transporta­si favorit para pemudik.
MIFTAHUDDI­N/JAWA POS RADAR BALI INSPEKSI: Pengecekan kelayakan pesawat oleh petugas Otoritas Bandara Wilayah IV Bali-Nusa Tenggara di Bandara Ngurah Rai, Denpasar. Pesawat udara kian menjadi alternatif transporta­si favorit para pemudik.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia