Jawa Pos

Dua ABK Terluka, Juru Masak Hilang

Genset Korslet, Kapal Terbakar

-

GRESIK – Tragedi mendadak terjadi Selasa dini hari (25/8). Kapal Dwi Fortuna terbakar habis bersama muatan 400 ton pupuk di perairan dekat Pelabuhan Rakyat Gresik. Dua anak buah kapal terluka. Juru masak hilang.

Kapal Layar Motor Dwi Fortuna itu bersandar sebelum menuju Kumai, Kalimantan Tengah. Pukul 03.00, sembilan awak kapal terlelap tidur. Mereka adalah nakhoda Jamaluddin bersama delapan anak buah kapal (ABK), yakni Rachmat, Ramli, Jainuddin, Madun, Hadiri, Muslik, Juandi, dan Ali Makmun.

”Semuanya tidur di kamar atas. Hanya Madun yang tugas jaga malam di bawah,” jelas Jamaluddin di Mapolsek KPPP Gresik kemarin.

Di bawah, mesin genset masih menyala untuk mengalirka­n listrik dan menguras air. Jamaluddin dibangunka­n Madun ketika api muncul. Lelaki 39 tahun asal Makassar itu cepat menyambar tabung pemadam kebakaran. ”Tapi, isinya habis,” ungkap lelaki yang sudah 12 tahun jadi pelaut tersebut.

Para ABK pun segera membantu dengan mengambil tabung pemadam lain di kapal. Namun, upaya mereka sia-sia. Si jago merah makin besar. Jamaluddin dan anak buahnya lantas menyelamat­kan diri. Awak kapal-kapal lain pun segera menjauhkan diri. ”Kebakaran... Kebakaran,” ujar mereka panik.

Sebuah ledakan terdengar keras. Diduga, tangki solar di kapal seharga Rp 2,5 miliar itu meledak. Api semakin liar menjalar. Seorang ABK bernama Juandi tersambar lidah api. Lelaki 50 tahun itu terluka di sekujur tubuh. Adapun Madun menderita luka bakar sekitar 40 persen. Keduanya segera dilarikan ke RS Ibnu Sina. ”Kasihan anak buah Nama Pemilik ABK Tujuan Muatan

Korban

Kerugian KLM Dwi Fortuna Amin Budi Satria (Semarang) Sembilan orang dengan nakhoda Kumai, Kalimantan Tengah 400 ton dari rencana 800 ton pupuk Juandi dan Madun (terluka bakar) Ali Makmun (hilang, belum ditemukan) Miliaran rupiah saya itu,” ungkap Jamaluddin lirih.

Informasi kebakaran tersebut segera sampai ke petugas. Mobil damkar mini milik PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III Gresik tiba. Namun, mobil itu tidak berdaya. Bantuan dari PMK Gresik dan PT Wilmar Nabati Indonesia pun datang. Sekitar lima jam kemudian, barulah api padam.

Seluruh awak kapal dikumpulka­n di Mapolsek Kesatuan Pengamanan Pantai dan Pelabuhan (KPPP) Gresik. Namun, juru masak atau koki kapal bernama Ali Makmun hilang. Dia belum ditemukan hingga kemarin. ”Kami sangat berduka. Ekonomi sudah sulit, anggota tertimpa musibah,” ujar Ketua DPC Pelra Gresik Ramli.

Menurut Kapolsek KPPP AKP Suyatmi, kapal terbakar karena adanya gangguan genset. ”Kata kapten kapal, gensetnya korslet,” ujar Suyatmi. Polisi sudah berusaha mencari koki yang hilang. Sayang, hasilnya nihil.

Jamaluddin mengaku malamnya masih bercengker­ama dengan Ali. Namun, anak buahnya yang rajin itu kini entah ke mana. Semua bagian kapal ludes. Tidak ada harta sedikit pun yang tersisa. ”Ini kaus saya juga dikasih orang,” katanya. (yad/c7/roz)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia