Jawa Pos

Kesal karena Dewan Kota Inginkan Coliseum Alfonso Perez

Banyak derby Madrid yang tersaji musim ini. Ini karena di ibu kota Spanyol itu ada empat klub yang bercokol di La Liga. Yakni Real Madrid, Atletico Madrid, Rayo Vallecano, dan Getafe. Namun, Getafe kemungkina­n bakal menanggalk­an statusnya sebagai tim ib

-

SEJARAH bisa terulang pada klub Getafe CF. Klub berjuluk Azulones itu punya kjans untuk kembali bermain di luar Madrid. Pengalaman itu pernah mereka alami sekitar 60 tahunan silam. Ketika itu mereka harus terbuang 1,12 mil jauhnya menuju ke kota San Isidro.

Nah, musim depan klub papan tengah La Liga bisa mengakhiri 39 tahun masa kebersamaa­nnya dengan publik Madrid. Rencana tersebut mencuat lantaran adanya perbedaan pendapat antara pihak Dewan Kota dengan petinggi klub.

Sebagaiman­a dilansir AS, sumbu utamanya adalah Stadion Coliseum Alfonso Perez yang sudah ditempati Getafe per 1 Januari 1998. Kabarnya, pihak Dewan Kota ingin fasilitas yang diberikan kepada Getafe itu dibagi dengan kegiatan lainnya di luar sepak bola.

Rencana tersebut ditentang petinggi Getafe. ’’Saya sudah menjelaska­n kepada Dewan Kota, tentang seberapa baguskah keberadaan klub ini bagi kota ?’’ kata Presiden Getafe, Angel Torres kepada ’’Ingat, banyak kota-kota lain yang mengingink­an punya klub di kompetisi level teratas seperti tim kami ini,’’ timpalnya.

Torres mengungkap­kannya setelah kekalahan laga kandang Getafe atas Barcelona kemarin. Begitu tahu rencana Dewan Kota itu, sepekan terakhir ini petinggi klub mulai bergerilya untuk menjual franchise klub dan level La Liga-nya ke kota lain di Spanyol.

Diakui Torres, sekalipun klubnya tak bertengger di papan atas klasemen La Liga, minat kota yang ingin membeli franchise-nya cukup besar. Hanya, dia tidak menyebutka­n nama kotanya. ’’Karena kami perlu untuk berbicara dengan LFP (Operator La Liga, Red) terlebih dahulu,’’ cetusnya.

Masalahnya tidak sederhana. Untuk bisa angkat kaki dari pinggiran kota Madrid, mereka harus membayar EUR 60 juta (Rp 911,5 miliar). Gosip yang berkembang di Getafe, mereka tidak mampu membayar uang sebesar itu. Sehingga, kemungkina­n terbesar bagi Getafe adalah tetap menerima permintaan Dewan Kota itu.

Torres sebagaiman­a dikutip dari EFE menyebut, pihaknya sedang berupaya melakukan pendekatan dengan Dewan Kota. ’’Demi kelanjutan klub ini, kami harus bersabar dan tidak menanggapi­nya dengan arogan. Mulai dari sekarang kami akan berbicara dengan Dewan Kota,’’ lanjutnya.

Dalam beberapa hari ke depan, pihak Getafe akan mengajukan permintaan itu kepada Presiden LFP, Javier Tebas. Apabila permintaan untuk pindah kota itu disetujui, maka ini akan jadi sejarah pertama kalinya di La Liga sejak bergulir 1929. Kasus seperti ini pernah terjadi pada musim 2007-2008.

Ketika itu, Real Murcia yang notebene klub papan bawah La Liga mengingink­an pergi dari kota Murcia. Isunya pun sama seperti yang dialami Getafe. Mereka tinggal sedikit lagi menjual lisensi La Liga-nya kepada Granada 74 yang notebene berkompeti­si di Segunda Division. Namun, kepindahan itu gagal terlakasan­a sampai sekarang. (ren/bas)

 ?? SERGIO PEREZ/REUTERS ?? Canal Plus. BOSAN DERBY: Bek Getafe Santiago Vergini (kiri) dan bomber Atletico Madrid Antoine Griezmann memburu bola pada laga 22 September lalu.
SERGIO PEREZ/REUTERS Canal Plus. BOSAN DERBY: Bek Getafe Santiago Vergini (kiri) dan bomber Atletico Madrid Antoine Griezmann memburu bola pada laga 22 September lalu.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia