Juara Bertahan Telat Panas
Samator Terbendung Mars Probolinggo
BANDUNG – Sejumlah kejutan tersaji dalam Livoli Divisi Utama 2015 yang dimulai kemarin (1/11) di GOR C-Tra Arena, Bandung. Juara bertahan sektor putra tahun lalu Surabaya Samator harus merelakan poin penuh pertama mereka melayang. Sedangkan tim putri Surabaya Bank Jatim sukses meraup poin penuh setelah mengandaskan Putri Polres Banyuwangi tiga set langsung (25-11, 26-24, 25-16).
Surabaya Samator tampil di bawah tekanan skuad berpengalaman Mars Probolinggo. Machfud Nur Cahyadi dkk bermain ketat hingga lima set. Kehilangan sejumlah pilar membuat mereka tampil di luar ekspektasi.
Setelah kalah pada dua set pembuka (22-25, 18-25), Samator mampu menyamakan kedudukan dengan menyapu bersih dua set berikutnya (25-17, 25-23). Hanya, kelengahan dalam bertahan membuat mereka takluk 8-15 di set penentu.
Ibarsjah Djanu Tjahjono, pelatih Samator, mengatakan bahwa timnya memang lemah dalam bertahan dan receive.
Menurut Ibjarsah, beberapa pemain baru yang masuk belum sepenuhnya setel dengan tim. ’’ Tetapi, itu hanya masalah waktu. Wajar pertandingan pertama membuat mereka canggung,’’ katanya.
Libero andalan Samator sepanjang lima tahun terakhir Veleg Ristanm membuat lubang tersendiri dalam permainan mereka. Tetapi, kata Ibarsjah, timnya masih punya kesempatan. ’’Untuk itu, dalam pertandingan besok (hari ini, Red), pemain harus all-out melawan Indomaret,’’ katanya.
Sementara itu, pelatih Mars Niko Dwi Purwanto melihat bahwa penampilan timnya sudah sesuai dengan yang diharapkan. Hanya, blok para pemainnya kerap lolos. Terbukti, serangan yang dilancarkan open spiker Samator Rendy Tamamilang lebih dari tiga kali menerobos barisan pertahanan mereka. ’’Masih ada waktu buat berbenah. Kami harus mengevaluasi ini semua,’’ bebernya.
Pada pertandingan terpisah, wakil Jawa Timur lainnya, tim putri Gresik Petrokimia, kewalahan menghadapi tuan rumah Bandung Alko. Alko yang diperkuat sejumlah pemain timnas, misalnya Yolla Yuliana dan Aprilia Manganang, terbukti terlalu tangguh buat tim besutan Sudarto itu. Apalagi, mereka diperkuat banyak pemain baru.
’’Laga perdana seharusnya bisa menjadi start bagus buat kami. Tetapi, anak-anak belum solid,’’ kata Sudarto. Selain itu, miskomunikasi yang muncul sepanjang pertandingan, diakui dia, sebagai salah satu bukti bahwa Petrokimia kurang maksimal. (nap/c4/tom)