Jawa Pos

BI Dukung Kemandiria­n Ekonomi Pesantren

Dorong Santri Jadi Pioner Wirausaha di Masyarakat

-

SELAMA ISEF 2015, Bank Indonesia menyelengg­arakan beberapa seminar dan talkshow. Pada Sabtu (31/10) terdapat tiga rangkaian acara sekaligus, yaitu, seminar Wirausaha Mandiri dan Kreatif Dari Pesantren, Pengembang­an Inkubator Bisnis Untuk Pesantren, serta Strategi Pemasaran Produk Makanan Halal. Acara itu berlangsun­g di tengah pameran produk dan layanan berbasis ekonomi syariah.

Dalam talkshow Strategi Pemasaran Produk Makanan Halal, hadir sebagai pembicara, Ketua Komite World Halal Council Food Asrorun Ni’am, Ketua Umum GAPMMI Adhi S Lukman, serta Sekjen MES Syakir Sula. Pembahasan mengarah pada regulasi pemerintah dan perdaganga­n produk halal yang labelnya seringkali tidak kasat mata, bahkan tak berlabel. Mengingat makanan menjadi poros utama kehidupan, penting kiranya memberikan proteksi terhadap umat baik oleh produsen maupun regulator.

Selain itu, dilangsung­kan talkshow Wirausaha Mandiri dan Kreatif dari Pesantren yang digagas oleh Bank Indonesia sebagai bentuk tindak lanjut penandatan­ganan nota kesepahama­n antara BI dan Kemenag. Talkshow yang diselengga­rakan di Empire Palace Surabaya ini dihadiri oleh perwakilan pesantren serta jajaran direksi dan manajemen Bank Indonesia.

Acara dibuka dengan sambutan dari Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur Benny Siswanto. Dilanjutka­n dengan sesi bincang bersama Kepala Departemen Pengembang­an UMKM Bank Indonesia Yunita Resmi Sari, pengelola pesantren dan pengusaha kopi KH. Muhammad Zaki, serta pengusaha dan alumni santri Ahmad Abdul Hadi.

Sejauh ini, Bank Indonesia (BI) telah memiliki program kewirausah­aan di seluruh Indonesia yang diharapkan dapat sejalan dengan pondok pesantren, seperti, mendorong santri untuk menjadi pioner wirausaha di masyarakat. ’’Kami melihat ekonomi syariah sangat potensial dikembangk­an di Indonesia, salah satunya melalui pemberdaya­an ekonomi pesantren. Sehingga berdampak pada perekonomi­an yang lebih besar untuk pondok pesantren,” kata Kepala Departemen Pengembang­an UMKM Bank Indonesia Yunita Resmi Sari.

Hal tersebut disambut baik oleh perwakilan pesantren yang juga menjadi narasumber. Zaki juga menjelaska­n bahwa jika digerakkan dengan benar, potensi para santri akan sangat luar biasa dalam perkembang­an ekonomi syariah. Pada Januari mendatang, para santri di pesantrenn­ya akan ke Singapura untuk mengikuti Jatim Mart dengan membawa kopi yang diolah sendiri oleh para santrinya.

Talkshow itu juga mendatangk­an alumni santri yang kini menjadi eksportir, Abdul Hadi. Menanggapi upaya yang dilakukan Bank Indonesia, Abdul Hadi meminta adanya sosialisas­i perbankan agar santri paham, mengingat sektor ekonomi tidak dapat dilepaskan dari dunia perbankan.

Kemeriahan rangkaian Sharia Fair 2015 terus berlanjut hingga hari terakhir kemarin (1/11). Dua sesi Sarong for Fun dan talk show Tren Pengembang­an Mode & Potensi Industri Busana Muslim di Indonesia berhasil mengundang antusiasme peserta dan pengunjung. Sarong for Fun merupakan jalan santai yang diikuti 700 orang dari berbagai lembaga perbankan dan masyarakat umum pukul 06.00 WIB. Sarong for Fun mengambil tempat start di venue Sharia Fair 2015, Empire Palace.

Sedangkan talk show menjadi sangat meriah karena kehadiran Inneke Koesherawa­ti yang menjadi salah satu narasumber. Inneke berbagi kiat dan pengalaman dalam menjalanka­n bisnis di industri busana muslim di Indonesia. Acara dilanjutka­n dengan seremonial penutupan Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2015. Sesi yang juga dihelat di Empire Palace tersebut diikuti lembaga-lembaga perbankan dan instansi terkait.( kkn/nad/xav)

 ?? FOTO-FOTO: KOKO KURNIAWAN/JAWA POS ?? TALK SHOW INTERAKTIF: Inneke Koesherawa­ti (kiri) berbagi tip dan pengalaman berkecimpu­ng di industri busana muslim di Indonesia.
FOTO-FOTO: KOKO KURNIAWAN/JAWA POS TALK SHOW INTERAKTIF: Inneke Koesherawa­ti (kiri) berbagi tip dan pengalaman berkecimpu­ng di industri busana muslim di Indonesia.
 ??  ??
 ??  ?? AKSELERASI­KAN EKONOMI SYARIAH: Seminar Pengembang­an Inkubator Bisnis untuk Pesantren (atas). Bank Indonesia menghadirk­an UMKM dan booth-booth yang edukatif serta menghibur selama
perhelatan Sharia Fair 2015 di Empire Palace Surabaya.
AKSELERASI­KAN EKONOMI SYARIAH: Seminar Pengembang­an Inkubator Bisnis untuk Pesantren (atas). Bank Indonesia menghadirk­an UMKM dan booth-booth yang edukatif serta menghibur selama perhelatan Sharia Fair 2015 di Empire Palace Surabaya.
 ??  ??
 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia