Jawa Pos

KPU Undang Pemantau Asing

-

PILKADA serentak 2015 bakal menjadi pertaruhan sistem elektoral Indonesia di mata dunia. Saat hari H pemungutan suara 9 Desember, sejumlah perwakilan negara sahabat bakal melihat langsung proses pemungutan dan penghitung­an suara.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengundang sedikitnya 30 Election Management Bodies (EMB), 70 perwakilan kedubes, 21 pemantau, dan sejumlah kementeria­n. ” Yang sudah konfirmasi hingga hari ini (kemarin, Red) ada 10 EMB, 8 kedutaan, 11 lembaga pemantau, dan 11 universita­s,” ujar Komisioner KPU Arief Budiman.

Sepuluh EMB alias KPU itu berasal dari Korea Selatan, Bangladesh, India, Malaysia, Nepal, Palestina, Sri Lanka, Tunisia, Thailand, dan Australia. Adapun perwakilan kedutaan yang dipastikan hadir berjumlah delapan, yakni Finlandia, Australia, Kanada, Inggris, Selandia Baru, Norwegia, Amerika Serikat, dan Swiss.

Arief mengungkap­kan, selama ini proses demokrasi di Indonesia kerap dijadikan rujukan negara-negara lain. Khususnya dalam pengelolaa­n pemilu. Salah satu negara yang belajar dari sistem pemilu Indonesia adalah Myanmar. Setelah Pemilu 2014, Mabes Polri mengirim Kabaharkam untuk mengajari Myanmar bagaimana menciptaka­n pemilu yang aman.

Rencananya, para undangan itu juga dijamu Presiden Joko Widodo. ” Tadinya mau di Istana Negara, tapi informasi terakhir pindah ke Istana Bogor,” ucap Arief. Mereka akan mendapatka­n paparan mengenai sistem pemilihan umum di Indonesia. Khususnya pilkada serentak yang baru kali pertama dilaksanak­an.

Para pemantau asing itu juga diajak mengunjung­i enam tempat pemungutan suara ( TPS) di Kota Tangerang Selatan ( Tangsel). Mereka bakal dibagi ke dalam tiga kelompok yang masing- masing mengunjung­i dua TPS. ”Satu TPS untuk memantau pemungutan suara, satu TPS untuk memantau rekapitula­si suara,” katanya. (byu/c9/ca)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia